"Saya tidak tahu apa pekerjaan Febri (Mayang Prasetyo) sekarang, tetapi dia pernah bilang ke Australia mau mengembangkan bisnis penjualan dan perawatan anjing peliharaan," kata Nining saat ditemui di kontrakannya di Jalan Panglima Polim Gang Star, Sukamenanti, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Selasa (7/10/2014).
Menurut Nining, sebelum ke Australia, anaknya sudah lama berbisnis anjing saat tinggal di Bali.
Sebelumnya, sejumlah koran lokal di Australia menyebutkan bahwa Mayang Prasetyo adalah seorang waria asal Indonesia yang memiliki profesi sebagai pemain kabaret dan pekerja seks komersial. Sebelum transformasi jender sebagai perempuan, nama Mayang adalah Febri Andriansyah.
Pada Agustus 2013 lalu, Mayang atau Febri meminta izin pada orangtuanya untuk menikah dengan Marcus Volke di Denmark. Marcus, menurut Nining, dikenal sebagai orang yang baik dan ramah dibandingkan teman lain Mayang yang pernah dibawa ke Lampung untuk diperkenalkan kepada keluarganya.
Pihak keluarga tak mengira, rumah tangga Mayang dengan Marcus berujung pada kematian anaknya secara mengenaskan.
"Saya kaget begitu mendapat kabar dari kawan Febri bahwa anak saya meninggal dibunuh suaminya sendiri," kata Nining.
Bagi keluarga, Mayang adalah tulang punggung keluarga. Dalam sebulan, Mayang kerap mengirim uang Rp 3 juta sampai Rp 4 juta untuk membiayai sekolah kedua adiknya serta pengobatan neneknya yang sudah tua.
"Dia tulang punggung keluarga ini. Saya sangat sedih anak saya meninggal dengan cara yang mengenaskan," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Mayang dimutilasi. Bagian tubuh korban pun direbus oleh pasangannya yang bekerja sebagai chef di kapal pesiar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.