Pasca-demo Ratusan Polisi, Pelayanan di Polres Pamekasan Lumpuh

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa dan penyegelan yang dilakukan ratusan anggota Polres Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2014), berdampak terhadap pelayanan. Semua pelayanan yang ada di Mapolres Pamekasan lumpuh total. Beberapa ruang kerja perwira dan unit Reserse Kriminal tutup.

Di beberapa ruas jalan protokol di dalam Kota Pamekasan yang biasanya dijaga oleh Polisi Lalu Lintas, tidak tampak satu pun anggota Polisi. Muhammad Zuhri, salah satu warga yang mendatangi Polres Pamekasan, menuturkan, pelayanan di Polres Pamekasan lumpuh.

Padahal, dirinya sedang ada kepentingan untuk mengurus persoalan di salah satu unit Reskrim. "Di depan Polres Pamekasan banyak anggota berjaga. Kata salah satu anggota polisi, sedang ada tamu dan pelayanan masih ditutup," terang Zuhri.

Saat ini, Wakapolda Jawa Timur Brigjen (Pol) Suprodjo Wirjo Sumarjo sedang menggelar rapat tertutup di Aula Bhayangkara, Mapolres Pamekasan. Kedatangan Wakapolda Jawa Timur ke Pamekasan dalam rangka menyelesaikan persoalan internal Polres Pamekasan yang berujung dengan aksi unjuk rasa ratusan anggota Polres Pamekasan. Ratusan anggota Polres Pamekasan meminta tiga pimpinan Polres Pamekasan, masing-masing Wakapolres Pamekasan Kompol Hartoni, Kabag Ops Polres Slamet Riyadi, dan Kabag Sumber Daya Manusia Kompol Sugeng Santoso, mundur dari jabatannya.

Ketiga perwira ini sering memaki anggotanya saat apel dengan kata-kata anjing, pelacur, kurang ajar, dan kata-kata kasar lainnya. Tidak hanya saat apel, kata-kata tersebut juga sering dilontarkan di beberapa tempat umum.