Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Jabar Sedang di Manado, 12 Kadis Pemkot Bandung Batal Dilantik

Kompas.com - 23/09/2014, 16:22 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Sebanyak 12 kepala dinas baru di lingkungan Pemerintah Kota Bandung batal dilantik hari ini, Selasa (23/9/2014). Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, batalnya pelantikan tersebut lantaran belum turunnya surat izin dari Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

"Jadinya besok dilantik jam 13.00 WIB, karena kebetulan gubernur sedang ada di Manado, suratnya baru ada nanti malam," kata pria yang akrab disapa Emil ini saat ditemui di Hotel Grand Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa siang.

Emil menjelaskan, sesuai aturan, pengangkatan kepala dinas atau pejabat eselon II tidak bisa dilakukan tanpa ada izin dari Gubernur Jawa Barat.

"Saya kira bisa hari ini, karena kalau pengangkatan izinnya harus dari gubernur," ungkapnya.

Diberitakan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Selasa (23/9/2014) ini, akan mengganti dan merotasi 12 orang kepala dinas. Mutasi dan rotasi ini dilakukan sebagai penyegaran di dalam "kabinetnya".

"Besok jam 4 sore ada pelantikan beberapa kepala dinas baru," kata Emil di Balaikota Bandung, Senin (22/9/2014).

Lebih lanjut Emil menambahkan, selain untuk penyegaran, beberapa kepala dinas diganti karena dianggap tidak mampu memenuhi target baik dalam perbaikan pelayanan masyarakat maupun pembangunan fisik yang diberikan pada masa kepemimpinannya selama satu tahun ini.

"Jadi dalam setahun saya memberi target-target dan belum terkejar. Selain itu, ada yang secara pribadi tidak memungkinkan. Jadi ini sudah melalui analisis komprehensif," akunya.

Sementara itu, di antara 12 posisi yang mengalami pergantian, ada satu kepala dinas yang sengaja diberhentikan karena alasan pelanggaran disiplin.

"Yang diberhentikan kepala DPKAD. Sisanya rotasi biasa untuk menyelesaikan target-target yang harus dikejar," ungkapnya.

Meski demikian, Emil mengimbau kepada para kepala dinas yang diberhentikan maupun dirotasi agar tidak kecewa. Jabatan, kata dia, sifatnya hanya sementara. "Jadi ini kita anggap hal biasa karena semua juga dapat jabatan baru," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com