Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Hitam Ditemukan Berceceran di Bibir Pantai Manggar Balikpapan

Kompas.com - 20/09/2014, 19:08 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Minyak berwarna hitam ditemukan bercecer di Pantai Manggar Balikpapan Kalimantan Timur awal pekan ini. Kepala Bidang Informasi dan Penegakan Hukum BLH Kota Balikpapan, Rosmarini, mengungkapkan, temuan minyak ini merupakan bukti masih maraknya pembuangan limbah sejenis di laut oleh pihak tak bertanggung jawab.

“Temuan kemarin dipastikan adalah marine fule oil (MFO). Ini sama dengan limbah berbahaya B3. Kejadian serupa pernah terjadi beberapa kali, berarti masih saja ada yang melakukan pembuangan limbah di laut kita,” kata Rosmarini.

Pantai Manggar mendadak kotor oleh ceceran minyak hitam sepanjang tiga kilometer pada Minggu (14 September 2014) lalu. Masyarakat pesisir, khususnya nelayan, sempat resah lantas melapor temuan itu ke pemerintah kota.

Melalui BLH, dinas kebersihan, sejumlah organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat sekitar, pembersihan pantai dilakukan secara bersama dan rampung dalam sehari. Sembari membersihkan, tim BLH dan beberapa perusahaan migas juga meneliti jenis minyak itu.

Mereka menyimpulkan, minyak bukan berasal dari pengeboran maupun kapal pengangkut minyak menta. Minyak ini diyakini marine fuel oil (MFO) dan sudah pernah digunakan. Temuan minyak mengotori pantai bukan kali pertama terjadi di pantai Balikpapan.

Kasus serupa pernah terjadi di 2004, 2006, 2009, dan kini 2014. Temuannya selalu pada bulan Juni. Rosmarini mengungkapkan, bulan Juni merupakan waktu angin bertiup dari laut ke darat. Diperkirakan banyak limbah dan sampah di laut terdampar ke daratan, termasuk bila ada minyak yang dibuang.

“Disebut sebagai Angin Selatan di kisaran Juni. Itu artinya setiap hari bisa saja ada yang membuang (limbah) ke laut. Bisa dari kapal perusahaan bisa masyarakat. Di hari biasa, limbah lama-lama menyebar. Di Juni, dimana angin Selatan, biasanya yang masih mengumpul akan masuk ke daratan,” katanya.

Temuan limbah yang dibawa air laut menunjukkan kalau masih banyak pihak tak bertanggung jawab yang membuang limbah berbahaya ke laut. Rosmarini mengakui, ini menandakan pengawasan di perairan Balikpapan masih lemah. Karenanya, BLH juga memfasilitasi penguatan pengawasan bagi laut dan darat dengan membentuk tim investigasi untuk mengusut tuntas temuan limbah Pantai Manggar.

Tim terdiri dari kepolisian perairan, syahbandar, BLH, sejumlah perusahaan migas, dan LSM pemerhati lingkungan, dan juga masyarakat. Tim ini juga diharapkan menjadi cikal bakal tim pengawasan yang lebih baik di wilayah laut Balikpapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com