Namun, saat sampai di Desa Nolokerto, Kaliwungu, kakek yang mempunyai ciri-ciri berwajah oval, gigi ompong, rambut beruban, dan tinggi sekitar 165 cm itu sudah tidak bernyawa.
"Kakek yang memakai kaus oblong biru itu tiba-tiba melorot dari kursi duduknya. Lalu, saya naikkan kembali, tapi tetap diam," kata Afandi, Kamis (18/9/2014).
Merasa curiga, Afandi lalu meminta sopirnya, Sariyan, untuk berhenti di Puskesmas Kaliwungu untuk memeriksa kondisi kakek tersebut. Namun, dari hasil pemeriksaan dokter setempat, kakek tersebut diketahui sudah tewas.
"Awalnya, saya mengira kakek ini sakit dan pingsan," tandasnya.
Mengetahui penumpangnya meninggal dunia, kernet minibus dengan nomor polisi H 1436 BM itu lalu melaporkannya ke Polsek Kaliwungu. Setelah mendapat laporan, petugas Polsek Kaliwungu langsung menuju Puskesmas Kaliwungu. Kemudian, oleh petugas Polsek, mayat kakek tanpa identitas itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soewondo untuk diotopsi.
Menurut Wakapolsek Kaliwungu Iptu Abdullah Umar, dari hasil otopsi, korban meninggal dunia dalam keadan wajar. Tidak ada tanda kekerasan dan penganiayaan fisik.
"Banyak hal yang menyebabkan berhentinya jantung berdetak. Namun, korban meninggal wajar, dalam arti tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan fisik," kata Umar.
Umar menambahkan, karena korban tidak beridentitas, pihaknya akan mengumumkan dan berkoordinasi dengan polsek-polsek lain yang ada di Kabupaten Kendal supaya jenazah kakek tersebut segera bisa diambil keluarganya.
"Kami sudah meminta keterangan dari sopir, kernet, dan para penumpang lainnya. Di saku korban, hanya ditemukan tembakau lintingan dan uang sebesar Rp 60.000," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.