Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kota Ini, Tiap Bulan Ada 2.345 Lelaki "Membeli" Seks

Kompas.com - 18/09/2014, 11:34 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Berdasarkan data yang dihimpun Kelompok Kerja Bina Sehat (KKBS) di Banyuwangi, Jawa Timur, rata-rata ada 2.345 lelaki di wilayah itu yang dengan sengaja membeli seks.

Hal ini diutarakan Tunggul Harwanto, Manajer Program KKBS, Kamis (18/9/2014), di sela-sela aksi damai "Selamatkan Perempuan dan Anak dari HIV AIDS" yang digelar di Simpang Empat Tirtawangi Banyuwangi.

Menurut Tunggul, angka tersebut memang fluktuatif setiap bulannya. Namun, data itu pun bisa menjadi gambaran bagaimana rentannya penyebaran virus HIV/AIDS di Banyuwangi. "Data yang kami miliki satu nama satu alamat dalam bentuk soft copy dan juga hard copy," kata dia.

Ironisnya, Banyuwangi merupakan kabupaten yang memiliki angka prevalensi HIV/AIDS yang tergolong tinggi di wilayah Jawa Timur, nomor tiga setelah Malang dan Surabaya. Bahkan hingga bulan Juli 2014 terdapat 1.912 kasus HIV yang sudah ditemukan.

"Saat ini ada 400 lebih ibu rumah tangga yang terinfeksi dari pasangannya yang termasuk risiko tinggi penularan HIV AIDS. Angka tersebut paling tinggi dibandingkan yang lain. Sedangkan anak-anak yang positif ada 22 orang. Belum lagi remaja yang terjerumus pergaulan bebas dan narkoba," kata Tunggul.

Tunggul juga mengajak agar warga Banyuwangi berperilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari virus HIV dan penyakit menular lainnya. Dia pun mendorong keterlibatan pemerintah dan stake holder agar ikut mengambil peran dalam upaya pengendalian kasus HIV.

"Selain itu, juga harus mengikis stigma dan diskriminasi kepada penderita HIV AIDS," tambahnya. 

Aksi damai tersebut merupakan aksi gabungan dari KKBS, KPA Banyuwangi, dan Kelompok Mahasiswa Peduli AIDS Banyuwangi. Sambil membentangkan spanduk yang mengajak masyarakat untuk peduli pada anak dan perempuan, serta spanduk "Stop Kekerasan Seksual pada Anak", mereka juga menggelar aksi teatrikal saat lampu merah dan kendaraan berhenti.

"Aksinya cukup menarik apalagi ada hantu-hantuan yang bawa pedang. Cukup miris. Semoga saja ada perhatian lebih dari semua pihak. Kasihan membayangkan anak kecil menderita HIV/ AIDS," kata Riska, salah satu pengguna jalan, saat melintas di depan Taman Tirtawangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com