Rapat yang berlangsung hampir tiga jam tersebut menghasilkan enam keputusan penting. Pertama, kedua belah pihak sepakat menjaga ketertiban umum dan tidak akan bertindak main hakim sendiri. Kedua, pertemuan tersebut juga sepakat akan kembali mengaktifkan petugas Satpol PP lainnya yang dinonaktifkan atau diliburkan pasca-insiden permerkosaan dua ABG di bawah umur oleh dua oknum petugas Satpol PP.
Ketiga, pertemuan tersebut juga sepakat menyerahkan penyelesaian secara konsisten terhadap kasus pemerkosaan tersebut hingga ke pengadilan. Keempat, pemerintah daerah akan membentuk tim rehabilitasi untuk membantu percepatan rehabilitasi mental kedua korban kekerasan seksual.
Kelima, pemda juga didesak melakukan pembenahan organisasi Satpol PP dan yang terakhir, Pemda Majene bersama tokoh masyarakat dan orangtua korban akan membentuk tim untuk mendampingi proses hukum selama kasus ini berproses di ranah hukum.
“Berita acara pertemuan penting semua pihak tersebut masing-masing ditandatangani perwakilan semua pihak yang hadir,”ujar Darwan, Petugas Pemda Majene yang juga menjadi pelaksana pertemuan tersebut.
Bupati Majene, Kalma Katta, yang ikut menandatangani hasil kesepakatan itu berharap penyelesaian kasus ini bisa segera diselesaikan. Sementara itu, kedua korban kekerasan seksual akan diberi bantuan rehabilitasi mental guna mempercepat pemulihan kondisi kejiwaan yang labil pasca-insiden tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.