Gerindra Banyuwangi: Ahok Seperti Kacang Lupa pada Kulitnya

Kepada Kompas.com, Kamis (11/9/2014), Naufal mengatakan secara pribadi tetap menghargai keputusan mundurnya Ahok dari Partai Gerindra.

"Tapi setidaknya ia harus sadar jika ia besar di Gerindra. Kalau bukan dengan Partai Gerindra dia tidak akan jadi wakil gubernur seperti sekarang. Bisa di katakan dia seperti kacang yang lupa sama kulitnya," jelasnya.

Ia menilai, apa yang dilakukan Ahok hanya mengutamakan kepentingan pribadi saja, bukan memperjuangkan partai.

"Ia seharusnya ikut memperjuangkan pemilihan kepala daerah melalui DPRD bukan malah mundur," jelasnya.

Ia mengaku di Banyuwangi akan tetap memperjuangan keputusan partainya agar pilkada digelar di DPRD karena bisa menekan biaya.

"Di Banyuwangi saja membutuhkan anggaran 45 miliar, kalau toh akhirnya juga sama kenapa tidak kalau DPRD yang memilih karena bisa efisiensi pengeluaran," katanya.

Menurut Naufal, anggota dewan adalah kepanjangan tangan dari partai yang akan memilih pemimpin yang pas untuk dicalonkan.

"Jadi tidak benar kalau nanti ada money politics karena dewan adalah kepanjangan dari partai. Tentu partai bisa menjaring nama-nama dari kader yang berkualitas kok. Tidak harus dipilih langsung oleh rakyat," pungkasnya.