Menariknya di dalam ruangan tersebut terdapat tulisan "No Money No Cry Awu...Awu..." dengan gambar tangan menolak pemberian uang. Tulisan tersebut tertempel di lemari yang ditempati Lukman, Kasi Sarana Prasarana yang juga menjadi Pelaksana teknis Kabid Bidang Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi.
Saat penggeledahan berlangsung, Lukman pemilik ruangan tersebut tidak berada di tempat. Menurut salah satu pegawai dinas, Lukman tidak tampak datang ke kantor sejak Rabu pagi.
Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Paulus Agung kepada sejumlah wartawan menjelaskan, penggeledahan ruangan tersebut untuk mengamankan beberapa barang bukti, termasuk beberapa proposal pengajuan bantuan. "Ada beberapa dokumen yang kami amankan," jelasnya.
Ia juga tidak menampik bakal ada tersangka baru dalam kasus tersebut, karena saat memeriksa beberapa kepala sekolah ditemukan bukti bahwa ada oknum di Dinas Pendidikan dan UPTD yang memberikan sosialisasi kepada para kepala sekolah untuk memberikan setoran karena diminta oleh atasan.
"Awalnya setoran yang diminta sebesar 15 persen, namun kemudian ditawar oleh para kepala sekolah di kisar 9 sampai 10 persen," jelasnya.
Namun Agung menolak memberikan inisial nama oknum di Dinas Pendikan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.