Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Hanya Satu Orang, Warga Amalatu di Kabupaten Seram Mengeluh

Kompas.com - 10/09/2014, 19:12 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Masyarakat di Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku mengeluhkan minimnya tenaga dokter yang ada di kecamatan itu. Pasalnya di kecamatan tersebut hanya ada satu orang dokter umum yang bertugas melayani masyarakat.

Akibat minimnya tenaga dokter dan fasilitas kesehatan, banyak warga di Kecamatan Amalatu memilih berobat ke Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon yang jaraknya cukup jauh dan memakan biaya yang mahal.

“Hanya ada satu dokter umum, itu pun dokter PTT, belum lagi fasilitas peralatan medis yang tidak memadai, karena itu banyak warga yang sakit memilih ke Ambon dan Masohi meski harus membayar biaya transportasi yang mahal," ungkap Markus Corputty, salah seorang warga Rumahkay, Kecamatan Amalatu kepada Kompas.com, Rabu (10/9/2014).

Selain itu, banyak dari warga desanya memilih berobat ke Ambon dan Masohi karena fasilitas kesehatan di sana cukup menunjang.

Salah satu petugas medis di kecamatan tersebut mengakui, karena terkendala peralatan medis dan tenaga dokter, banyak pasien terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Ambon.

"Kita tidak bisa memaksakan hal itu karena memang kondisinya seperti itu," kata Abubakar.

Atas persoalan itu, warga meminta agar pemerintah daerah setempat dapat melihat masalah tersebut secara jeli dan segera memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan di kecamatan tersebut.

“Paling tidak, peralatan medis harus memadai, jangan setiap ada yang sakit harus dibawa ke Ambon. Kasihan dengan kondisi pasien harus menempuh perjalanan yang jauh dalam keadaan sakit," kata Rusli, warga Kecamatan Amalatu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com