Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Dwi Sejahtera Karam, Dua ABK Tewas Digigit Hiu

Kompas.com - 03/09/2014, 09:32 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Dua anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Dwi Sejahtera tewas akibat gigitan ikan hiu setelah kapal mereka karam. Saat kejadian, keduanya berada di atas sebuah rakit yang mereka buat ketika kapal yang mereka tumpangi itu karam, Minggu (31/8/2014).

KM Dwi Sejahtera yang sedang mengangkut 6.000 karung kopra dari Jailolo menuju Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara karam karena kemasukan air akibat terjangan ombak di Perairan Batang Dua, Ternate, Maluku Utara.

"Waktu berangkat cuaca bagus, namun waktu di Batang Dua, angin tiba-tiba bertiup kencang dan ombak jadi tinggi. Kapal lalu masuk air," ujar Elias, kapten kapal yang selamat, Rabu (3/9/2014).

Selain Elias, ABK lainnya adalah Andi Sunardi, Angki, Roni Guruna, Yani, Mardin serta Sadan sebagai Kepala Kamar Mesin. Angki dan Yani tewas saat terlepas dari rakit akibat tak tahan gigitan hiu.

"Kami sudah hidupkan tujuh alkon untuk membuang air yang masuk ke kapal, tapi air banyak sekali. Satu jam kemudian kapal kami tenggelam," papar Elias.

Sebelum tenggelam, ABK sempat membuat rakit dari tangga yang diikatkan ke drum kosong. Ketika kapal tenggelam, mereka terjun ke laut menggunakan rakit tersebut.

Di tengah kegelapan malam dan terjangan ombak, ketujuh ABK ini mencoba bertahan di atas rakit. Namun naas bagi kedua korban, mereka tak tahan dan terlepas dari rakit. "Kaki mereka digigit hiu," ujar Elias.

Selama lebih kurang 12 jam para korban kapal tenggelam ini terombang-ambing di atas rakit, sebelum melihat bagan ikan (sejenis rakit yang ditempatkan di laut). Beruntung di atas bagan tersebut ada dua penjaganya, yang kemudian menghubungi KM Lahai Roy melalui alat komunikasi radio yang mereka miliki.

Bantuan pun datang, dan para korban dievakuasi menggunakan KM Lahai Roy ke Pelabuhan Bitung, termasuk jasad Angki dan Yani yang ditemukan mengambang. Satu ABK lainnya, Mardin hingga kini belum diketahui nasibnya. Dia ikut pula terlepas dari rakit. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com