Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Pembatasan BBM, Warga Gelar Balap Dorong Motor Berhadiah Bensin

Kompas.com - 29/08/2014, 21:21 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Berbagai reaksi masyarakat menanggapi fenomena kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang terjadi belakangan ini. Mulai dengan protes di sosial media sampai menggelar aksi unjuk rasa.

Namun cara unik dilakukan oleh para pemuda di Dusun Kayupuring, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Mereka justru menggelar lomba dorong sepeda motor. Perlombaan diikuti oleh beberapa tim. Setiap tim terdiri dari dua orang ditambah dengan satu unit sepeda motor jenis bebek. Satu orang menaiki sepeda motor yang tidak dihidupkan mesinnya. Sementara pasangannya mendorongnya dari belakang.

Tim peserta lantas beradu cepat dengan jarak sekitar 150 – 300 meter. Di saat peserta mendorong motor, pengemudi diwajibkan mengenakan helm. Kemudian setelah tiba di garis finish, peserta yang mendorong motor bergantian mengemudi dan memakai helm.

Tak ayal perlombaan yang dihelat di ruas jalan desa itu mengundang tawa dan sorak sorai para penonton, bahkan para pengendara yang melintas sengaja berhenti untuk menyaksikan perlombaan bertajuk “Bukan Balap Biasa” itu.

Menurut koordinator kegiatan, Yayan, lomba tersebut merupakan inisiatif masyarakat setempat yang ingin mengungkapkan keprihatinan atas kebijakan pembatasan premium bersubsidi beberapa hari terakhir ini.

Yayan menceritakan, suatu ketika warga melihat ada banyak pengendara sepeda motor melintas di dusun tersebut pada malam hari. Pengendara itu mendorong motor karena kehabisan bensin.

“Dari kejadian itulah muncul ide spontan kegiatan ini. Bisa dikatakan, lomba dorong motor ini bentuk kritik untuk pemerintah. Yang demo dan unjuk rasa untuk menolak pembatasan BBM biarlah. Kita bisa meluapkan sikap kekecewaan ini melalui perlombaan,” kata Yayan, di sela-sela kegiatan, Jumat (29/8/2014) sore.

Dikatakan bahwa selain mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai plin-plan, perlombaan ini juga digelar untuk menghibur masyarakat.

“Kalau mau menaikkan harga BBM, ya dinaikkan saja. Kalau BBM menjadi langka seperti ini yang pasti menyusahkan masyarakat. Pemerintah harusnya melihatan kenyataan di lapangan,” tandas Yayan.

Para pemenang lomba ini, kata Yayan, juga disediakan hadiah. Selain mendapat uang tunai, pemenang juga mendapat hadiah bensin. Bagi juara pertama mendapatkan premium sebanyak 9 liter, juara II 6 liter dan juara III 4,5 liter. Angka jumlah literan premium itu diambil dari peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan Indonesia pada 1945.

“Untuk dana perlombaan ini, kami berempat membiayainya secara swadaya,” tutup Yayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com