Pasalnya, setelah diperbincangkan di media sosial, Wibowo mengatakan bahwa Florence mendapat banyak teror. Kini, menurut dia, Florence pun tengah mengalami stres berat.
"Sebelumnya minta maaf, Florence tidak jadi hadir ke sini (jumpa pers) karena alasan keamanan. Florence banyak mendapat ancaman teror," ujar Wibowo dalam jumpa pers di Kalui Cafe.
Wibowo menuturkan bahwa saat ini Florence menerima teror, baik ancaman fisik maupun mental. Terlebih lagi, ada lembaga dan komunitas yang melapor ke pihak berwajib.
"Kita tidak dapat menyangkal, jika berada di posisi itu, kita secara psikis juga akan tertekan," tuturnya.
Wibowo berharap agar masyarakat tidak lagi mengirimkan tekanan ataupun ancaman terhadap kliennya. Sebab, saat ini kliennya sudah secara tulus meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi hal itu lagi.
"Kami mohon masyarakat tidak lagi melakukan teror. Kami juga berharap agar lembaga yang melaporkan dapat berbesar hati dan mencabut laporannya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Florence lewat juru bicaranya menyatakan permintaan maaf kepada Sultan, warga Yogyakarta, serta pihak UGM atas tulisan di media sosial Path.
Dalam permintaan maafnya, Florence meminta warga Yogya dan UGM dapat memberikannya kesempatan untuk memperbaiki diri serta menyelesaikan kuliah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.