Di tangan kiri Musazzir masih terpasang infus. Selang oksigen juga masih dipasang di hidung Musazzir. Sesekali tangan kanannya meraba luka tikaman yang didapatnya.
"Saya tidak menyangka Rahman masih menaruh dendam tiga tahun silam," ujar Musazzir lirih tentang penusuknya. "Tidak ada kecurigaan sama sekali saat melihat dia hendak shalat subuh berjamaah. Saya pikir masalah ini sudah aman, karena kami berdua sudah saling meminta maaf.”
Musazzir berharap Rahman mau bertobat dan menyerahkan diri kepada polisi. Seperti diberitakan sebelumnya, Musazzir ditusuk Rahman pada Minggu pagi, saat mengimami shalat subuh. Akibatnya, Musazzir mengalami luka tusuk di dada kanan.
Karena tak sadarkan diri setelah ditusuk, Musazzir dibawa ke RSUD Andi Makkasau. "Ayah saya ditikam oleh tetangga sendiri, kakek bernama Rahman usia 75 tahun," kata Mariyana, pada Minggu siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.