"Tadi malam memang terbakar, tapi kalau dilihat seksama, dahan-dahan pohonnya tidak ada yang terbakar. Karena hanya di rongga dalam pohonnya," ujar adik Sri Sultan Hamengku Buwono X ini saat ditemui seusai acara open house di Kepatihan, Senin (4/8/2014).
Meski demikian, Haryo mengaku belum mengetahui penyebab pasti dari terbakarnya salah satu pohon beringin yang menjadi salah satu ikon Keraton Yogyakarta tersebut.
Haryo mengatakan, selama ini di lokasi tersebut sering digunakan untuk menyimpan koran maupun plastik. Selain itu, di bawahnya juga sering dipakai untuk meletakkan sesaji sekaligus membakar kemenyan. "Kemarin ditemukan bekas botol plastik, koran yang mungkin dikumpulkan pemulung," tegas dia.
Pasca-tersiarnya kabar tentang terbakarnya pohon beringin yang selama ini terkenal dengan mitos mampu memprediksi kehidupan seseorang ini, berbagai spekulasi dan pendapat pun muncul. Bagi beberapa orang, terbakarnya pohon beringin di Alun-alun Kidul merupakan shasmita (tanda) akan terjadi peristiwa besar.
"Saya berharap tidak dikait-kaitkan dengan hal-hal lain," tegas Haryo.
Haryo pun mengaku telah melaporkan kejadian ini kepada Sri Sultan selaku Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. "Bagi kami orang Keraton, ini menjadi pengingat agar merawat dan menjaga pohon beringin itu," kata Haryo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.