Libur Lebaran Belum Selesai, Odong-odong Diserbu Warga Bireuen

Kendati hingga tengah malam, selama Lebaran, para orangtua rela antre dan menunggui buah hati mereka hingga puas bermain dengan sarana yang tersedia di pusat kota itu, antara lain kereta api, mobil, odong-odong dan sejumlah permainan yang menggunakan listrik lainnya. Yusnani, seorang pegawai mengaku rela tiga malam berturut-turut menemani buah hatinya bermain bahkan hingga larut malam.

”Mau gimana lagi karena jarang-jarang arena seperti ini dibuka jadi terpaksa menuruti keinginan anak,” kata Yusnani, Sabtu (2/8/2014).

Dia mengakui, keberadaan berbagai sarana bermain anak di tengah kota itu cukup menyita perhatian anak yang lalu lalang sehingga tidak ada alasan bagi orang tua untuk tidak mengikuti kemauan anak mereka yang jarang mendapatkan sarana bermain kecuali pada lebaran itu.

Agam, seorang pekerja pada sarana bermain mengatakan momen lebaran hingga seminggu ke depan memang dimanfaatkan mereka untuk meraup rezeki dari aneka permainan yang disediakan.

Dengan mematok tarif Rp 5.000 sekali main, sarana bermain yang dibuka sejak pagi hingga malam hari itu tampak sesak dengan pengunjung.

”Kalau pagi dominan anak-anak usia SD yang datang. Tapi sore sampai malam biasanya anak balita yang datang ditemani orang tuanya,” ujar Agam.