Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Langka, Pedagang Bensin Eceran Tarik Untung

Kompas.com - 01/08/2014, 22:58 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis


KEFAMENANU, KOMPAS.com - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi dua pekan terakhir ini di kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, menyebabkan para pedagang eceran menjamur di sepanjang jalan utama maupun gang-gang. Mereka secara sepihak langsung menaikan harga menjadi Rp 10.000 per botolnya.

Marsel, penjual BBM eceran di wilayah Kelurahan Kefamenanu Selatan saat ditemui Kompas.com di lapak jualannya, Jumat (1/8/2014) mengatakan sudah menaikan harga bensin eceran sejak lima hari lalu setelah dirinya kesulitan untuk mendapatkan BBM.

“Sehari paling banyak kita hanya dapatkan satu jeriken bensin saja. Itu pun melalui jasa calo dengan harga untuk satu jeriken ukuran 35 liter kita harus bayar Rp 285.000 dengan rinciannya untuk satu jeriken dikenakan tarif Rp 20.000, sehingga kita juga akhirnya naikan harga di tingkat eceran menjadi Rp 10.000 per botolnya,"jelas Marsel.

Menurut Marsel, jika tidak dinaikan harga ecerannya maka dirinya akan mengalami kerugian atau kembali modal saja.

"Untuk satu jerikennya paling kita hanya dapat untung bersihnya Rp 5.000 kalau pintar ukur bisa sampai Rp 10.000 dan fatalnya kalau salah ukur bisa-bisa nanti tekor," tandasnya.

Marsel mengaku terpaksa membeli bensin melalui jasa calo setelah dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) melarang konsumen membeli BBM dengan menggunakan jeriken.

"Sudah dua minggu lebih ini bensin susah kita dapat. Kalau mau dapat bensin kita harus sudah berada di SPBU pukul 6.00 Wita pagi untuk nego dengan calo karena pukul 12.00 Wita bensin sudah ludes tak tersisa. Apalagi pihak SPBU larang beli bensin dengan jeriken," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com