Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian Akibat Kerusuhan di Lampung Capai Rp 15 Miliar

Kompas.com - 01/08/2014, 15:53 WIB

LAMPUNG, KOMPAS.com - Bentrok antarkampung yang terjadi di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Rabu (30/7/2014) hingga Kamis (31/7/2014), cuma menyisakan kerugian. Kerugian warga Pekon Sukaraja ditaksir sebesar Rp 1,5 miliar.

Taksiran itu dari nilai rumah, kendaraan yang dibakar, dan barang dagangan serta kendaraan yang dijarah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, tujuh rumah rusak parah, tiga rumah rusak ringan, tiga mobil, dan empat motor terbakar di Pekon Sukaraja.

Kamis sore, konflik horizontal di Kecamatan Semaka sudah berakhir damai. Pihak kecamatan memediasi semua kepala pekon sebagai perwakilan tiap-tiap warga dan aparat keamanan.

Proses mediasi dihadiri Camat Herwansyah, Danrem 043 Lampung Kolonel Inf Winarto, Kapolres Tanggamus AKBP Adri Effendi, Asisten I Bupati Tanggamus Paksi Marga, Dandim 0424 Tanggamus Letkol Rusdian Parma, dan semua kepala pekon di Kecamatan Semaka.

Winarto mengatakan, Korem 043 Lampung siap mengirimkan pasukan jika perjanjian damai dilanggar dan terjadi aksi massa lanjutan. "Kejadian yang sudah anggap saja cobaan. Tapi, jika ada kejadian lagi, kami siap terjunkan pasukan untuk lakukan pengamanan," tegas Winarto.

Sementara Polres Tanggamus akan mengusut tuntas kejadian ini. Pengusutan untuk menetapkan pelaku penghakiman secara massa oleh warga Sukaraja, provokator, dan pelaku-pelaku yang merusak rumah dan menjarah harta benda warga Sukaraja.

"Inti masalah tentang pencurian sepeda motor sebenarnya sudah selesai. Tapi, buntut masalah belum selesai. Itulah yang akan kami usut. Sebab, apa pun tindakan dari warga Sukaraja dan massa yang menyerang, sudah merugikan pihak-pihak yang tidak berdosa," kata Kapolres Tanggamus AKBP Adri Effendi.

Bentrok antarkampung ini bermula saat Syahyani (30), warga Pekon Karang Agung, Kecamatan Semaka, bersama rekannya tertangkap mencuri sepeda motor di sebuah masjid di Pekon Tugu Papak saat Salat Maghrib.

Syahyani kemudian tertangkap dan dihakimi hingga tewas di Pekon Sukaraja. Sedangkan rekan Syahyani berhasil kabur.

Saat bersamaan, Reval, warga Pardawaras, melintas di sekitar lokasi sambil menuntun motor. Warga menduga bahwa Reval merupakan rekan dari Syahyani. Massa pun akhirnya memukuli Reval.

Padahal, antara Reval dan Syahyani tidak ada hubungan. Namun, emosi warga yang sudah memuncak akhirnya berujung amukan terhadap Reval.

Hal inilah yang menyulut penyerbuan ke Pekon Sukaraja oleh massa gabungan beberapa pekon di Kecamatan Semaka. Massa tidak terima terhadap tindakan warga Sukaraja yang memukuli Reval.

Ironisnya, ada provokator yang mengembuskan isu SARA untuk menyulut emosi warga sejumlah pekon. Alhasil, dalam waktu sekejap seribuan orang terkumpul dan lantas menyerbu Pekon Sukaraja sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat itu, massa hanya menyerbu rumah milik Japan, warga Pekon Sukaraja. Hal ini karena Syahyani dan Reva dihajar beramai-ramai di halaman rumah tersebut. Aksi anarkis tak berhenti sampai pembakaran rumah Japan. Massa yang menyerang Pekon Sukaraja terus berdatangan. Bertambahnya jumlah warga akhirnya melebarkan persoalan.

Aksi pengrusakan rumah warga Pekon Sukaraja terjadi hingga tiga kali. Aksi pertama pukul 19.00 WIB, aksi kedua pukul 21.00 WIB, dan aksi ketiga pada Kamis (31/7) pukul 02.00 WIB.

Baca selengkapnya: Ini Pemicu Kerusuhan Warga di Lampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com