Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2014, 21:18 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Disaat orang lain bersukacita, berkumpul dengan sanak saudara merayakan Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah, Siti Rochardinisngsih (27) berduka. Menjelang shalat ied sekitar pukul 05.30 WIB, Senin (28/7/2014), suami Siti, Setyadi (29) ditemukan tewas tergantung menggunakan ikat pinggang di plafon kamar.

Jasad Setyadi ditemukan di kamar rumahnya di Gang Ikhlas, RT 03 RW 11, Kelurahan Dunguscariang, Kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat.

Kepala Polsek Andir Ajun Komisaris Irwansyah menerangkan, Setyadi ditemukan Siti saat dia hendak mengambil baju dan membangunkan suaminya untuk persiapan shalat ied. Namun, kamar di mana Setyadi tidur terkunci dari dalam.

"Sampai digedor-gedor, namun tidak ada jawaban. Kemudian diintip lewat lubang pintu, ternyata istri melihat suaminya sudah tergantung," kata Irwansyah, Senin malam.

Saat itu, Siti memang tidur di luar kamar. Sementara, Setyadi tidur di dalam kamar. Polisi menduga Setyadi tewas bunuh diri.

Siti yang kaget melihat suaminya tergantung, lantas membangunkan mertua perempuannya, Yati Haryati. Keduanya lalu bergegas mengabarkan temuan itu. Yati pun membangunkan suaminya, Hendi. 

"Mereka langsung mengecek kamar tersebut, pintu kamar berhasil dibuka dengan cara didobrak, keluarga mendapati korban gantung diri di plafon dengan menggunakan ikat pinggang, selanjutnya saksi menurunkan korban dan setelah dicek ternyata korban sudah meninggal dunia," kata Irwan.

Polisi mendapat laporan sekitar pukul 08.15 WIB. Anggota Polsek Andir dan Innafis Polrestabes Bandung langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Kami cek, kami tidak menemukan adanya kekerasan pada tubuh korban," ujar Irwan.

Polisi semula akan melakukan otopsi atas jenazah tersebut, namun pihak keluarga menolak. "Keluarga sudah membuat surat pernyataan keberatan untuk dilakukan otopsi," kata dia.

Hingga kini polisi mengaku belum mengetahui motif kasus bunuh diri tersebut.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com