Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesin Mati, KM Venecian 7 Jam Terombang-ambing di Laut

Kompas.com - 17/07/2014, 14:42 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com
- Ratusan penumpang yang berada di KM Venecian merasa cemas. Betapa tidak, selama tujuh jam kapal yang mereka tumpangi, terombang-ambing di laut karena mesin utama kapal mati.

"Kapal berangkat dari pelabuhan Manado menuju Siau sekitar pukul 19.00 Wita (Rabu, 16/7/2014), padahal di tiket tertulis berangkat pukul 16.00. Dari awal memang sudah terlihat mesin kapal bermasalah," jelas Elza Kansil, salah satu penumpang, Kamis (17/7/2014).

Menurut Elza, saat hendak berangkat, mesin kapal tersendat-sendat dan mengeluarkan asap, namun kapal tetap diberangkatkan. Sekitar pukul 21.30 Wita, tiba-tiba mesin kapal mati. Saat itu kapal sudah jauh dari Manado dan berada di seputar perairan Talise.

"Kami tidak diberitahu apa-apa oleh Nahkoda kapal atau anak buah kapal (ABK). Jadi kami hanya mengecek ke bawah, ternyata mesin mati," ujar penumpang lainnya, Hari Kakunsi.

Selama tujuh jam kapal terombang-ambing tanpa dan sempat hanyut dari lokasi awal mati mesin. Menurut beberapa penumpang, tidak ada pemberitahuan apapun dari ABK dan nahkoda.

"Jadi kami hanya pasrah saja, tidak tahu mau buat apa, bahkan diberi makan pun tidak," tambah Hari.

Bantuan baru datang pada pukul 04.30 Wita tadi subuh. Sebuah kapal KM Marina Bay dari perusahan yang sama kemudian menarik KM Venecian balik ke dermaga pelabuhan Manado.

"Kapal baru sandar kembali di dermaga Manado pada pukul 09.30 WITA tadi pagi," ujar Elza.

Nahkoda Kapal, Teddy Henock ketika dikonfirmasi memberikan alasan pihaknya tidak memberitahukan matinya mesin ke penumpang. "Kami sengaja tidak beri tahu karena takut penumpang panik," kilah Henock.

Ironisnya, Hencok mengaku sebagai nahkoda tidak tahu menahu dengan kondisi mesin kapal. "Kapal memang layak jalan, tetapi saya tidak tahu kalau mesin bermasalah. Itu tanggung jawab kepala mesin," kata Henock.

Penumpang menyanyangkan peristiwa itu. Menurut mereka, pihak perusahaan kapal tidak memberikan kompensasi yang layak atas kejadian tersebut. Mereka hanya diberi satu bungkus mi instan tanpa air hangat.

"Kami sangat rugi, waktu sudah tertunda dan ini cuma dapat mi instan. Kalau sudah tahu mesin bermasalah, mengapa kapal diberangkatkan," keluh Elza.

Syahbandar Pelabuhan Manado ketika akan dikonfirmasi tidak berada di tempat. Para penumpang serta barang kemudian dipindahkan ke KM Marina Bay yang akan berlayar ke Siau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com