Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Banyak Suara Siluman, PP Minta Coblos Ulang Digelar di Surabaya

Kompas.com - 16/07/2014, 14:56 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Rekapitulasi suara Pilpres 2014 tingkat Kota Surabaya diwarnai aksi unjuk rasa, Rabu (16/7/2014). Ratusan massa Pemuda Pancasila mengepung kantor KPU untuk meminta proses coblos ulang di sebagian besar tempat pemungutan suara (TPS) menyusul dugaan adanya suara siluman.

Massa berseragam loreng berwarna oranye itu memenuhi depan kantor KPU Surabaya di Jalan Adityawarman sejak pukul 10.00 WIB. Akibatnya satu jalur jalan tersebut ditutup untuk menampung massa unjuk rasa.

Ketua Pemuda Pancasila PAC Kota Surabaya, Nurdin L Top, coblos ulang di sebagian besar TPS di Surabaya wajib dilakukan karena berdasarkan laporan dari tim pasangan nomor urut 1, suara siluman tanpa formulir A5 ini bersifat masif.

"Selain itu, kedatangan kami juga ingin memastikan bahwa proses rekapitulasi berjalan lancar dan tidak ada tindakan kecurangan," katanya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ratusan polisi disiagakan di sekitar kantor KPU Surabaya lengkap dengan kendaraan water canon dan kawat berduri. Di kantor KPU Kota Surabaya, juga terlihat rombongan Kapolda Jatim yang tengah melakukan sidak pengamanan rekapitulasi.

Sebelumnya diberitakan, tim pemenangan Prabowo-Hatta Jatim menemukan sebanyak 55.285 suara pilpres di Surabaya diduga sebagai suara siluman. Para pemilih itu mencoblos di TPS lain tanpa menggunakan formulir A5.

Suara siluman dari Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) itu tersebar di hampir dua ribu TPS di Surabaya. Karena itu, tim tim pemenangan Prabowo-Hatta Jatim mengaku telah menginstruksikan kepada semua saksi di Surabaya, untuk tidak menandatangani berita acara penghitungan suara jika masih ditemukan suara siluman yang dimaksud, serta mendesak untuk membuka daftar DPKTb dan pencoblosan ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com