Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selimut Wangi, Itok Lari Terkencing-kencing

Kompas.com - 10/07/2014, 21:36 WIB


Agus Mulyadi
, Blogger Jomblo

Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, banyak orang yang sengaja tidur di masjid, tujuannya untuk beritikaf agar bisa mendapatkan berkah malam Lailatul Qadar.

Sasmito (atau yang akrab diapanggil Itok) adalah salah satu kawan saya yang cukup rajin tidur di masjid. Bukan untuk beritikaf, tapi sekadar untuk cari suasana baru saja. Katanya ia bosan tidur di rumah terus.

Di malam Ramadhan yang ke 28, entah kenapa, hanya ada dua orang (termasuk Itok) yang tidur di masjid. Masjid yang biasanya nampak ramai di malam hari, saat itu mendadak menjadi sangat sepi.

Jam 11 malam, mereka berdua pun mulai tertidur. Itok tidur di teras masjid, sedangkan satu orang lainnya tidur di perpustakaan masjid.

Suhu udara malam itu begitu dingin. Sarung yang digunakan Itok untuk menutupi tubuhnya pun tak kuasa menahan hawa dingin yang menyeruak. Itok tak tahan. Dengan mata yang masih kiyip-kiyip alias sedikit terpejam, Itok pun terhuyung menuju gudang masjid mencoba mencari kain atau bekas spanduk yang mungkin bisa dijadikan sebagai tambahan selimut.

Tak sampai lima menit mencari kain di gudang, Itok sudah mendapatkan sehelai kain berwarna gelap yang cukup lebar. Tanpa berlama-lama, itok mengambilnya dan menggunakannya sebagai selimut.

Sekitar jam satu malam, Itok nglilir. Ia terbangun. Mungkin karena hawa dingin yang masih saja menusuk.

Samar-samar, ia mulai mencium bau wangi. Setelah dicari tahu, ternyata bau wangi tersebut berasal dari kain dari gudang yang ia gunakan sebagai selimut.

Itok pun kemudian duduk selonjor dan mulai mengamati kain yang masih menutupi bagian kakinya itu. Ia menyibakkan kain tersebut, dan....terlihatlah bordiran kalimat syahadat walau agak samar.

Sesaat Itok terdiam, sejurus kemudian ia langsung berteriak sekencang-kencangnya, bangkit dari posisi duduknya, dan lari terbirit-birit keluar masjid. Ia bahkan tak peduli dengan sandalnya yang masih ada di beranda. Yang Itok pikirkan saat itu adalah bagaimana caranya ia bisa lari sejauh mungkin dari masjid. Itok bahkan hampir kencing di celana saking takutnya.

Usut punya usut, Ternyata kain yang ia gunakan sebagai selimut tadi adalah ambyang-ambyang, alias kain penutup keranda mayat. Ambyang-ambyang tersebut ternyata memang biasa disimpan di gudang masjid.

Pantes saja Itok lari sipat kuping dan hampir terkencing-kencing.

Hingga kini, saya masih geli kalau ingat dengan cerita ini. Oalah, Itok..Itok....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com