Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diculik Saat Beli Kue, Bocah 7 Tahun Ditemukan di Pinggir Jalan

Kompas.com - 10/07/2014, 14:07 WIB

LHOKSUKON, KOMPAS.com
- Fatia Zuwina (7), bocah asal Desa Matang Panyang, Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara diculik seorang pria saat sedang membeli kue di depan rumahnya, Selasa (8/7/2014) sekitar pukul 07.00 WIB.

Korban diajak ke Lhoksukon untuk dibelikan baju baru dan selanjutnya dibawa ke Medan menggunakan mobil. Namun, 16 jam kemudian korban kembali bertemu keluarganya setelah ia dibawa pulang oleh Bus Putra Pelangi dari Medan. Fatia dititipkan polisi ke bus tersebut setelah ia ditemukan di pinggir jalan kawasan Stabat, Sumatera Utara.

Informasi yang dikumpulkan Serambi, kejadian itu berawal ketika Fatia keluar dari rumahnya untuk membeli kue. Karena sudah satu jam tak pulang, keluarganya berusaha mencari. Setelah sampai dua jam belum menemukan Fatia, keluarganya kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Baktiya Barat, Aceh Utara.

"Polisi menyebutkan laporan penculikan itu baru dapat diterima setelah 1x24 jam kejadian berlangsung. Karena itu, pihak keluarga Fatia kemudian berusaha mencarinya di beberapa kecamatan lain, termasuk mendatangi orang pintar," kata Keuchik Matang Panyang, Sanusi kepada Serambi, kemarin.

Informasi lain yang diterima Serambi, korban diculik seorang pria yang menggunakan sepeda motor saat ia sedang membeli kue. Lalu, korban dibawa ke kawasan Lhoksukon untuk dibelikan baju baru agar bisa dibujuk pergi ke Medan. Baru kemudian pelaku membawa bocah itu menggunakan mobil ke Medan.

Sesampai di kawasan Stabat, pelaku terpaksa menurunkan bocah itu di pinggir jalan karena ada razia polisi. Sebab, saat itu korban menangis terus-terusan dan kemudian pelaku langsung kabur. Polisi yang sedang menggelar razia mendapati bocah itu menangis di pinggir jalan dengan memegang bungkusan berisi baju.

"Setelah ditemukan petunjuk dalam bungkusan yang ada di tangan anak tersebut, kemudian polisi mengantarkan Fatia ke terminal untuk dibawa pulang ke Aceh menggunakan Bus Putra Pelangi. Lalu, pihak awak bus menyerahkan kembali bocah itu ke keluarganya yang sudah menunggu di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sampoeniet," kata Keuchik.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Gatot Sujono melalui Kapolsek Baktiya Barat Iptu Nawawi Rambe menjelaskan, petugas menemukan beberapa lembar kertas buku bertuliskan sejumlah pesan dengan tinta warna merah. Pesan itu berisi: "Pak Polisi Tolong Anak Ini Naikkan Bus ke Aceh." Pada lembaran berikutnya tertulis "Turunkan di Polres Aceh Utara, Lhoksukon", "Ayahnya Apa Chang dan Ibu Aisyah, alamat Kampung Matang Panyang, Lhoksukon."

Seorang warga Aceh Utara yang berada dalam bus tersebut setelah mendengar cerita penculikan tersebut, langsung menghubungi temannya di kawasan Baktiya untuk mengecek kebenarannya dan mengabari keluarga korban dan mereka dapat bersiap-siap menunggu Fatia kembali. Hasil penyelidikan sementara, dalam mobil yang membawa korban ada delapan orang, yang terdiri atas lima pria dan tiga perempuan.(jf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com