Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2014, 19:52 WIB
Angger Putranto

Penulis


BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Pasangan calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menguasai perolehan sementara hitung cepat di Lampung versi Rakata Institute.

Dari 14 kota/kabupaten, pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2 tersebut mengusai 11 kabupaten.

“Hasil survei hitung cepat yang kami lakukan menunjukkan Jokowi-JK meraih 52,46 persen suara, sedangkan Prabowo-Hatta meraih 47,54 persen dari total 96,14 persen data yang masuk. Jokowi-JK hanya kalah di tiga kota/kabupaten yaitu Bandar Lampung, Tanggamus, dan Lampung Utara,” ujar Direktur Eksekutif Rakata Institute, Eko Kuswanto di Bandar Lampung, Rabu (9/7/2014).

Survei yang dilakukan Rakata Institute ini menggunakan metodologi Stratified Random Sampling dengan menyebar 233 relawan di 233 TPS se-Provinsi Lampung sesuai dengan tingkat kepadatan penduduk. Eko menuturkan, survei yang ia lakukan memiliki margin of error sebesar 3 persen.

“Kami yakin hasil ini sudah cukup mewakili dan tidak akan jauh berbeda dengan hasil penghitungan manual yang dilakukan KPU. Sebagai pembanding, lima tahun lalu hasil survei kami juga memprediksi kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pilpres 2009 hasilnya ternyata tidak jauh beda,” kata dia.

Rakata Institute ialah lembaga riset swadaya yang sama sekali tidak berafiliasi dengan salah satu kubu calon presiden. Lembaga ini dibiayai bersama oleh beberapa pihak yang juga tidak terlibat langsung dalam politik dan bekerjasama dengan beberapa mahasiswa IAIN Radin Inten Bandar Lampung sebagai relawan.

Dalam Kesempatan yang berbeda, Kapolda Lampung Brigjen Pol Heru Winarko menjamin keamanan Lampung sebelum dan sesudah pilpres.

“Siapapun presidennya, saya yakin lampung tetap aman dan kondusif. Kami juga mengimbau kepada kedua belah kubu calon presiden untuk bijak dalam menanggapi hasil pilpres,” ujar dia.

Heru juga meminta warga segera melaporkan segala bentuk kecurangan, pelanggaran, intimidasi atau bentuk-bentuk tindakan yang mengancam keamanan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com