"Dalam pengamanan Pilpres, petugas harus memantau situasi TPS dan melakukan pemotretan setiap kegiatan pencoblosan, bila perlu dikamerakan, termasuk hasil penghitungan suara di setiap TPS," kata Basaruddin.
Selain itu, Basaruddin juga berharap agar fungsi intelijen dikedepankan untuk melakukan deteksi dini terhadap lingkungan dan wilayah sehingga pimpinan mendapat masukan yang positif untuk dapat mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan.
Jika ada orang atau kelompok yang ingin mengacaukan pelaksanaan pilpres, Basaruddin meminta aparat langsung menindak tegas. Para personel kepolisian juga diminta untuk memastikan kotak suara sampai ke PPK tanpa gangguan dan tetap siaga jika ada hal-hal tak terduga.
"Berikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dari gangguan tertentu, sehingga masyarakat dapat memberikan hak nya untuk memilih capres sesuai dengan keinginan hatinya.," tambahnya.
Dia juga mengingatkan bahwa polisi harus menjaga netralitas sehingga diminta untuk tidak berpihak kepada capres tertentu. Menurut Basaruddin, pengamanan yang dibebankan undang-undang kepada Polri untuk melakukan pengamanan pileg dan pilpres adalah suatu kebanggaan.
Selain melakukan pemantauan, Basaruddin datang ke Nias untuk melakukan safari Ramadhan bersama Wakil Gubernur Sumatera Utara H. Tengku Erry Nuradi. Mereka diterima oleh Kapolres Nias AKBP J. Permadi Wibowo,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.