Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota-kota Ini Jadi Sasaran Pengemis Berkedok Minta Sumbangan dengan Proposal

Kompas.com - 04/07/2014, 11:00 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com
- Sejumlah kota di dalam negeri menjadi target kelompok pengemis yang berkedok minta sumbangan dengan proposal. Kota-kota besar yang menjadi sasaran adalah Surabaya, Bali, Banjarmasin, Jakarta, Yogyakarta, hingga Batam. Sejumlah kota kecil yang juga disasar, antara lain Jombang, Mojokerto, dan Balikpapan.

Mereka biasanya mengontrak rumah sebagai markas. Pengemis proposal ini biasanya warga yang bisa baca tulis. Sedangkan yang buta huruf dan berpendidikan rendah, lebih banyak menjadi pengemis tradisional.

”Ada kecenderungan, pengemis tradisional berkurang dan yang membawa proposal bertambah. Mungkin yang tradisional mulai malu,” kata KH Maimun Mannan, tokoh agama Pragaan Daya.

Pragaan Daya adalah desa yang dikenal bahwa mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pengemis (baca juga: Warganya Bisa Bangun Rumah dari Mengemis, Kampung Ini Jadi Tenar). Namun, Kepala Desa Pragaan Daya, Imrah, membantah anggapan pengemis tradisional dan proposal mendapat dukungan dari pemerintah desa.

Dia mengaku tidak pernah sekalipun memerintah atau menganjurkan warganya menjadi pengemis.

“Justru sebaliknya, pihak desa selalu memberikan penyuluhan terhadap masyarakat, agar tidak melakukan pekerjaan sangat hina dan rendah menurut pandangan agama,” ujarnya.

Saat ini, dia sudah menyiapkan lapangan pekerjaan untuk warganya yang mengemis. Lapangan usaha baru itu dengan menggarap lahan milik pemerintah desa, usaha kerajinan membuat sandal dari karet, dan membuat kerupuk serta rengginang.

Menurutnya, hanya sekitar 5 persen dari sekitar 7.000 penduduk bekerja sebagai pengemis.

“Desa kami ini adalah desa pendidikan. Banyak lembaga pendidikan di sini. Yang mengemis hanya sedikit. Selebihnya adalah perajin tikar, petani siwalan, kuli bangunan, atau pedagang,” kata Imrah.

Dia sangat risih bila desanya disebut sebagai sarang pengemis. (idl/ben/riv/ian/rbp)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com