Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Tewas Tersambar Kawat Sling, Aktivitas Pertambangan Ditutup

Kompas.com - 03/07/2014, 16:46 WIB

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menghentikan pengeboran sumur minyak tua di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, yang mengakibatkan satu pekerjanya tewas dalam kecelakaan kerja, akibat tersambar kawat "sling", Rabu kemarin.

"Kami minta pengeboran ini dihentikan. Jangan ada kegiatan dulu, sebab pemkab akan memanggil seluruh pihak terkait dalam pengeboran sumur minyak tua ini," kata Kepala Bagian Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Bojonegoro Tedjo Sukmono kepada para pekerja sumur minyak tua, Kamis (3/7/2014).

Di lokasi tersebut, sehari lalu seorang pekerja pengeboran sumur minyak tua Yoyon (25), warga Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, yang sedang membersihkan sumur minyak, tersambar kawat "sling" yang putus hingga tewas.

Tedjo yang menghentikan kegiatan pengeboran sumur minyak tua di tengah-tengah kawasan hutan jati itu, didampingi Kepala Kantor Satpol PP Kusbiyanto, Kepala Bakesbangpol Linmas Hanafi dan jajaran Muspika Kecamatan Kedewan dan perangkat desa setempat.

Tedjo mengaku akan memanggil PT Pertamina Geo Cepu Indonesia yang menjalin kerja sama dengan Pertamina Asset IV Cepu, Jawa Tengah, selaku pemilik wilayah kuasa pertambangan, dalam mengelola lapangan sumur minyak tua setempat.

Selain itu, akan dipanggil pula pengurus Koperasi Usaha Jaya Bersama (UJB) di Kecamatan Kedewan, yang menampung produksi minyak mentah sumur minyak tua, juga pengelola sumur minyak tua yang berjumlah 35 orang yang sebagian besar warga Desa Kedewan.

"Kami akan memanggil yang terkait dengan pengeboran sumur minyak tua untuk menentukan siapa yang paling bertanggung jawab atas pengeboran sumur minyak," kata dia.

Menurut dia, prinsip pengeboran sumur minyak tua yang harus diperhatikan, selain memenuhi ketentuan, juga aspek keamanan dari para pekerja dan keamanan lingkungan. "Pengeboran sumur minyak tua yang dilakukan warga ini sama sekali tidak mengindahkan faktor keamanan para pekerjanya," ujar Tedjo.

Seorang pengelola sumur minyak tua, Sutoyo, warga Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, kepada Tedjo Sukmono menjelaskan, sebanyak 35 warga mulai mengelola sumur minyak tua sejak tiga bulan lalu.

"Ini sumur minyak tua hasil pengeboran Pertamina bukan peninggalan Belanda. Kedalamannya mencapai 750 meter dengan posisi horisontal," ucapnya.

Sutoyo menyebutkan, produksi sumur minyak tua tersebut rata-rata dua hari mencapai dua ton minyak mentah, yang kemudian warga memperoleh imbalan jasa sebesar Rp2.912 per liter dari Koperasi UJB.

"Sumur minyak tua ini macet kemudian kami bersihkan dengan timba besi, tetapi tali kawatnya putus menghantam tubuh Yoyon hingga tewas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com