Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Lebaran, 7 Lokalisasi Prostitusi di Malang Resmi Ditutup

Kompas.com - 27/06/2014, 14:46 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Setelah Lebaran, tujuh lokalisasi prostitusi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dijadwalkan mengikuti jejak Jarak dan Dolly di Kota Surabaya. Ketujuh kawasan ini akan ditutup secara resmi oleh pemerintah setempat.

Menurut Rendra, untuk menghormati Ramadhan, ketujuh lokalisasi prostitusi ini masih diliburkan sementara.

"Namun, usai Lebaran sudah resmi kita tutup. Saat ini sudah dalam persiapan dan terus melakukan koordinasi dengan semua pihak dan lembaga terkait. Mulai dari mucikari dan warga di sekitar lokalisasi," ujar Bupati Malang, Rendra Kresna, Jumat (27/6/2014).

Di Kabupaten Malang, ada tujuh lokalisasi prostitusi, yakni lokalisasi prostitusi Suko di Kecamatan Sumberpucung, Slorok, di Kecamatan Kromengan, Kebobang di Kecamatan Wonosari, Girun di Kecamatan Gondanglegi, Embong Miring di Kecamatan Ngantang, Kandang Sapi di Kecamatan Gondanglegi, dan Sumbermanjing Wetan di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Adapun total pekerja seks komersial yang ada di tempat itu mencapai 331 orang dan mucikari sebanyak 93 orang.

Dasar penutupannya, lanjut Rendra, adalah Surat Gubernur Jawa Timur tertanggal 28 April 2014 dengan nomor surat 460/7705/031/2014 tentang penanganan pasca-penutupan lokalisasi prostitusi di Jatim.

"Gubernur sudah meminta kepada pihak kepala daerah untuk menutup lokalisasi tanpa merelokasi PSK dan mucikari serta seluruh tempat-tempat yang dicurigai ada praktik prostitusi," katanya.

Rendra menambahkan bahwa konsep penutupan sudah dipersiapkan dengan matang, mulai dari melakukan koordinasi hingga pendekatan lainnya.

"Kita sudah memberikan wawasan pada seluruh mucikari dan para PSK," tandasnya.

Selain itu, rencana penutupan, tambahnya, sudah disosialisasikan kepada mucikari dan masyarakat di sekitar lokalisasi prostitusi.

"Saya yakin tidak akan ada penolakan. Solusinya, kita didik untuk bisa bekerja lainnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com