Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siaran Piala Dunia Diacak, Ada Warga Ancam Ogah Pilih Prabowo

Kompas.com - 20/06/2014, 18:59 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Sudah lebih dari seminggu tayangan Piala Dunia 2014 berjalan. Namun, sejumlah pengguna antena parabola kesal karena tayangan yang disiarkan di TV One dan ANTV sebagai pemilik hak siar di Indonesia diacak.

Sejumlah warga pencinta sepak bola yang menggunakan parabola di Kabupaten Sumenep pun bereaksi. Mereka mengancam tidak akan mendukung pasangan capres-cawapres yang didukung oleh Aburizal Bakrie, pemilik kedua stasiun televisi tersebut, jika tayangan Piala Dunia tetap diacak.

Sejumlah warga Sumenep pun ramai-ramai mengirimkan surat elektronik yang dialamatkan kepada Aburizal Bakrie di Jakarta.

"Dengan ini kami memohon agar Piala Dunia 2014 bisa tayang di TV ONE tanpa harus diacak. Jika ini Bapak kabulkan InsyaAllah kami pecinta sepak bola dunia akan mendukung capres dan cawapres yang Bapak usung. Tolong ya pak dipikir dengan cermat permohonan kami,"

"Ini permintaan warga di Kabupaten Sumenep. Saya kira seluruh rakyat Indonesia sama keinginannya agar siaran piala dunia tidak diacak," demikian isi surat seperti dibacakan oleh Didik Setia, warga Desa Kalianget, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Jumat (20/6/2014).

Didik menambahkan, surat itu juga sengaja disebar ke beberapa wartawan agar disampaikan melalui medianya masing-masing. Hal itu dianggap lebih mudah didengar dan dibaca oleh Aburizal Bakrie.

Alfafin, warga Desa Rombasan, Kecamatan Peragaan, Sumenep, juga mengaku kesal. Sejak momen Piala Dunia disiarkan, dia harus pergi ke rumah tetangga yang berlangganan televisi berbayar.

Padahal, lanjut Alfafin, dia baru saja membeli antena parabola tetapi tak terpakai sama sekali untuk menonton piala dunia.

"Kalau siarannya gratis, saya pasti dukungan Ical dan Prabowo. Tapi sudah seminggu saya pontang-panting cari siaran piala dunia," kata Alfafin.

Dia menambahkan, di desanya yang tergolong pedalaman tidak bisa, antena analog tidak bisa digunakan seperti di daerah lainnya sehingga tanpa menggunakan saluran televisi berbayar, mustahil bisa nonton piala dunia.

"Kalau pakek tv berbayar mahal. Maka saya harap Pak Ical bisa memenuhi permintaan kami," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com