Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat di Rembang Dituding Lempar Ibu-ibu Pendemo Pabrik Semen

Kompas.com - 17/06/2014, 17:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Warga nahdliyin yang tergabung dalam Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam menuding aparat keamanan melakukan kekerasan dalam menghadapi aksi unjuk rasa rencana pembangunan pabrik semen di daerah itu, Senin (16/6/2014) kemarin.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com Selasa (17/6/2014), Front Nadliyin menuding polisi dan tentara bertindak brutal dengan memukuli ibu-ibu dan para petani. Mereka melakukan kekerasan itu saat mengawal peletakan batu pertama pendirian pabrik semen.

"Polisi menyingkirkan peserta aksi dengan melempar beberapa perempuan ke semak-semak. Dua orang perempuan pingsan. Polisi juga melakukan sweeping terhadap wartawan dan menangkap beberapa orang tim dokumentasi aksi. Polisi juga mengobrak-abrik tenda yang didirikan warga," tulis rilis tersebut.

Atas tindakan tersebut, Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam mengecam kekerasan aparat terhadap warga Rembang yang tengah melakukan aksi damai menolak pendirian Pabrik Semen; menuntut kepada Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (KOMNAS HAM) untuk mengusut tindakan pelanggaran HAM yang dilakukan aparat keamanan.

Selain itu, Front Nahdliyin juga mendukung sepenuhnya aksi warga Rembang untuk menghentikan dan menolak pendirian pabrik semen dan menuntut Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Rembang untuk menghentikan semua kegiatan PT Semen Indonesia di Rembang.

Membantah

Di bagian lain, Kapolres Rembang, AKBP Muhammad Kurniawan membantah isu adanya bentrok antara warga dengan aparat. Dikutip Tribun Jateng, Kurniawan menegaskan tak ada bentrok dan kekerasan. Yang ada adalah aksi demo beberapa ibu yang protes kemudian memblokade jalan.

Menurut Kurniawan, acara doa bersama dan peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Semen PT Semen Gresik di Rembang berlangsung aman dan lancar.

"Karena ibu-ibu menghalangi lalu lintas maka oleh anggota digeser agar kendaraan bisa lewat. Tapi tidak sampai ada bentrokan," kata AKBP Muhammad Kurniawan, Senin (16/6) sore.

Kapolsek kaget ketika dihubungi oleh sejumlah koleganya dan kepolisian maupun warga Rembang yang bertanya terkait pemberitaan adanya bentrok aparat dengan ibu-ibu. Pasalnya, Kurniawan berada di lokasi secara acara langsung dan tidak ada bentrokan yang terjadi.

Pembangunan pabrik semen oleh PT Semen Indonesia sebagai holding dari PT Semen Gresik dimulai dengan ditandai peletakan batu pertama pembangunan pabrik semen di Tegaldowo, Rembang, Senin (16/6/2014). Selain peletakan batu pertama pembangunan pabrik, juga digelar doa bersama ribuan warga sekitar.

Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama PT Semen Indonesia Ady Soetjipto, Komisaris Jenderal (purn) Hadi Waluyo, Plt Bupati Rembang Abdul Hafidz, dan beberapa tokoh masyarakat sekitar.

Pembangunan pabrik baru berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan konsep ramah lingkungan itu nantinya akan menjadi pabrik semen terbesar dan termodern di Indonesia. Hal itu menjadi langkah PT Semen Indonesia untuk memperkuat ekspansi agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Pabrik PT Semen Gresik akan dibangun di atas lahan seluas 55 hektar, ditargetkan bisa selesai dan beroperasi mulai November 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com