Lantai dasar dari gedung multi fungsi enam lantai itu, menurut Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, akan difungsikan sebagai kawasan sentra Pedagang Kaki Lima (PKL). Lantai dua untuk aneka jajanan tradisional khas Surabaya dan makanan kering.
Lalu, lantai tiga dan empat khusus untuk perpustakaan dan komputer. Sedangkan lantai lima akan digunakan untuk taman bermain anak-anak serta balai RW yang ada di lantai enam.
“Gedung yang pembangunannya dianggarkan sekitar Rp 9 miliar itu nantinya akan dilengkapi dengan lift," kata Risma, Senin (16/6/2014).
Selain itu, Risma mengaku, atas usulan warga setempat juga tengah dibahas rencana pembangunan infrastruktur lain seperti sarana olahraga, dan sentra ekonomi perdagangan lainnya.
"Intinya agar warga sekitar lokalisasi tetap bisa menjalankan aktivitas perekonomiannya meski sudah tidak ada lagi kawasan prostitusi," ujar Risma.
Rabu (18/6/2014), lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara itu akan dihentikan operasinya. Deklarasi penutupan, rencananya akan dipimpin langsung oleh Menteri Sosial Salim Segaf Aldjufri.
Jadwal penutupan dipastikan tetap dilaksanakan meski sebagian pekerja Dolly seperti PSK, mucikari, PKL, dan pemilik wisma menolak keras penutupan Dolly.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.