Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelek-jelekkan Prabowo, Silaturahim Ulama Ditindak Panwas

Kompas.com - 14/06/2014, 07:48 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Acara silaturahim ulama di Sidoarjo ditindak Panitia Pengawas Pemilu setempat, Jumat (13/6/2014). Pasalnya di forum tersebut diduga terdapat aksi kampanye dan ajakan untuk memilih pasangan capres-cawapres tertentu, serta menjelek-jelekkan pasangan capres-cawapres lainnya.

Tindakan Panwas Sidoarjo itu berupa penurunan spanduk bergambar Jokowi-JK di depan gedung tempat silaturahim ulama digelar, yakni di Kampus STAI Alkhoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

"Harusnya kami menghentikan acara silaturahim tersebut, tapi kondisinya tidak memungkinkan, hanya kami copot spanduk gambar capres-cawapresnya saja," kata anggota Panwas Sidoarjo, Berlian Luckitasari, dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.

Berlian menjelaskan, sesuai laporan yang diterimanya, dalam acara itu Ketua Tanfidziyah PCNU Sidoarjo KH Abdi Manaf mengarahkan warga agar tidak mencoblos pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta karena Prabowo dituding putra tokoh begawan ekonomi sosialis yang sama dengan PKI. Prabowo juga dituduh tokoh militer yang pernah menjegal Gus Dur dalam Muktamar NU. KH Abdi Manaf juga menyayangkan banyaknya ulama NU di Jatim yang terprovokasi oleh Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD, untuk mendukung pasangan nomor urut 1.

Berlian mengaku tidak memiliki tembusan laporan mengenai kegiatan itu, karena semula yang dilaporkan berbentuk forum silaturahim biasa.

"Jadi laporannya hanya ke Polsek Buduran saja, tidak ada tembusan ke panwas, dan Polres Sidoarjo," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com