Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makassar Akan Bangun Gedung 100 Lantai

Kompas.com - 30/05/2014, 16:31 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com - Dalam program 100 hari kerja, Wali Kota Makassar terpilih, Mohammad Ramdhan Pomanto langsung merancang gedung tertinggi di Indonesia. Ketinggian gedungnya mencapai 100 lantai yang akan dijadikan pusat bisnis.

"Ini juga baru rencana, teman-teman konsersium di Singapura termasuk satu orang di Indonesia. Logikanya, konsorsium dari Singapura itu sederhana, hanya melihat dari internet tentang Kota Makassar. Ia menilai, Makassar bukan hanya satu kota, tapi bagian dari Indonesia Timur. Makanya dia mau bangun gedung 100 lantai," kata Dany, Jumat (30/5/2014).

Dany mengungkapkan, konsersium itu sempat menanyakan soal minat dan tarif hunian hotel di Kota Makassar. Setelah disampaikan bahwa sewa hunian per hari Rp 1 juta, konsorsium itu langsung memutuskan membangun gedung tersebut yang merupakan gedung tertinggi Indonesia.

"Dia tanya, di Makassar orang bisa bayar hotel Rp 1 juta? Jadi saya bilang bisa. Terus dia bilang jadi kalau begitu, bangung gedung 100 lantai. Ini hitung-hitungan konsorsium Singapura itu," bebernya.

Dany merinci, gedung tertinggi di Indonesia tersebut dipersiapkan 50 lantai untuk hotel, 30 lantai untuk kondominium dan 20 lantai untuk office (kantor). Sebanyak 20 lantai ruang office itu diperuntukkan untuk kantor kabupaten/kota menjadi pusat bisnis di Makassar.

"Diharapkan semua kabupaten/kota membeli kantor itu sebagai pusat bisnisnya. Jadi bisa beli satu lantai itu dan di jadikan kantor 4 kabupaten. Jadi ruang di bawah itu kantor kabupaten/kota, terus di atasnya perusahaan-perusahaan luar negeri semuanya. Jadi bisa nego langsung," terangnya.

Terkait desain dan konsepnya, Dany baru akan melihatnya ke Singapura. Namun mengenai lokasi yang terletak di kawasan Tanjung Bunga, pengusaha lokal sudah menyiapkan lahan seluas 11 hektar.

"Lahan itu sudah bersertifikat dan saya cuma kasih ketemu dengan konsorsium dari Singapura itu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com