Heboh, Dua Hewan Diduga Beruang Muncul di Banyumas

"Kami mendapat informasi dari masyarakat kalau binatang yang diduga beruang itu muncul sejak seminggu lalu," kata Kepala Desa Wlahar Kulon, Kusriyadi, di Banyumas, Kamis (22/5/2014).

Terkait hal itu, kata dia, pihaknya segera mencari bukti dan meminta keterangan dari saksi mata yang melihat kemunculan dua binatang diduga beruang tersebut.

Menurut dia, salah seorang saksi mata yang melihat binatang tersebut, yakni Turip. Ia mengatakan bahwa Turip yang sedang mencari rumput pada Jumat (16/5), sekitar pukul 17.30 WIB, mendengar suara "srek, srek" yang cukup keras.

Oleh karena itu, lanjut dia, Turip segera mendekat ke arah sumber bunyi tersebut. "Pak Turip melihat ada dua ekor binatang mirip beruang yang sedang mencabik-cabik pohon pisang dan merobohkannya. Dua binatang tersebut berwarna hitam dan tingginya sekitar 1,5 meter," kata dia sambil menunjukkan bekas cabikan pada dua pohon pisang yang roboh.

Selain Turip, kata dia, beberapa warga juga sempat melihat kemunculan dua binatang diduga beruang tersebut.

"Lokasinya juga berpindah-pindah, ada yang melihatnya di sekitar Panembahan Kaligintung, sawah, dan kebun pada siang hingga sore hari," katanya.

Setelah mendapatkan bukti dan keterangan dari saksi, lanjut dia, pihaknya pada Kamis (22/5/2014) pagi melaporkan permasalahan tersebut ke Kepolisian Sektor Patikraja.

"Kami lapor ke polsek untuk meminta bantuan karena masyarakat menjadi takut dengan kemunculan binatang diduga beruang tersebut," katanya.

Disinggung kemungkinan adanya warga yang memelihara beruang, Kusriyadi mengatakan bahwa selama dua periode pemerintahan desa, pihaknya belum pernah menerima laporan terkait kemungkinan tersebut.

Dia juga mengaku heran karena wilayah tersebut bukan habitat beruang. "Kalau binatang itu benar-benar beruang, saya heran, dari mana asalnya," kata dia menegaskan.

Saat dihubungi wartawan, Kepala Polsek Patikraja Ajun Komisaris Polisi Joko Witarso mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan terkait munculnya binatang diduga beruang di Desa Wlahar Kulon.

Menurut dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Wilayah Konservasi II Cilacap-Pemalang di Cilacap terkait penanganan terhadap binatang diduga beruang tersebut.