Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Sangka, Pelakon Seni Itu Para Pasien Kejiwaan

Kompas.com - 17/05/2014, 14:34 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Sekelompok perempuan dan laki-laki tampak semangat bermain musik tradisional di atas panggung. Dengan mengenakan pakaian adat jawa lengkap mereka juga luwes dan lincah menari, kemudian bermain permainan (dolanan) tradisional macam dakonan (congklak), jamuran dan cublak-cublak suweng.

Puluhan orang yang melihatnya pun terlihat takjub. Sesekali mereka tertawa geli. Sekilas orang melihat mereka seperti para seniman prosefional. Namun sebenarnya mereka adalah para pasien kejiwaan Instalasi Rehabilitan Psikososial RS Jiwa Prof Dr Soerojo Magelang, Jawa Tengah.

Para rehabilitan itu sedang tampil dalam Pentas Seni Rehabilitan dalam rangka HUT Kota Magelang ke-1108, di Alun-alun Kota Magelang, Sabtu (17/5/2014). 

Menurut Ahadi Cahyadi, Kaunit Instalasi Rehabilitan RS Jiwa Prof Dr Soerojo, seni merupakan salah satu upaya terapi untuk menumbuhkan kepercayaan diri para relabilitan itu. Sebab, selama ini stigma masyarakat terhadap rehabilitan rumah sakit jiwa masih cenderung negatif.

"Pentas seni ini sebagai upaya adaptasi rehabilitan di lingkungan sekitar. Sehingga akan muncul kepercayaandiri mereka," ungkap Ahadi seusai kegiatan.

Maka, lanjut Ahadi, ketika sudah muncul percaya diri, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa para rehabilitan juga mempunyai kemampuan selayaknya orang-orang pada umumnya.

elama ini, kata Ahadi, sebagian masyarakat masih mempunyai stigma negatif terhadap para rehabilitan rumah sakit jiwa. Sehingga mereka dianggap sampah masyarakat yang tidak berguna.

"Kami harapkan masyarakat dapat memahami, membuka mata dan pikiran bahwa mereka sebenarnya butuh dukungan positif agar bisa sembuh. Sehingga para rehabilitan ini bisa kembali ke masyarakat dengan baik dan percaya diri," harapnya.

Ahadi yang juga psikolog itu mengakui tidak mudah ketika mendampingi para rehabilitan untuk dapat tampil diatas panggung dan disaksikan masyarakat umum. Apalagi rehabilitan dengan dengan berbagai diagnosa dan karakter yang berbeda-beda.

Menurut Ahadi, para rehabilitant tersebut ada mulai yang tidak berpendidikan bahkan sampai yang sudah bertitel profesor. Namun bagi para pendamping, semua hambatan justru sebagai tantangan yang menyenangkan untuk dilakoni setiap hari.

"Para rehabilitan ini memiliki diagnosa dan karakter berbeda-beda ketika dilatih seni. Ada yang sehari saja bisa tapi ada juga yang memakan waktu sebulan. Ada juga yang berlatih menari selama sebulan tapi sudah dinyatakan sembuh, sehingga harus pulang sebelum hari H pentas. Mau tak mau kita cari rehabilitan lagi dan melatihnya dari awal," tutur Ahadi.

Hampir setiap tahun, kelompok seni rehabilitan RS Jiwa itu rutin mengisi acara rangkaian HUT Kota Magelang dan kegiatan lainnya. Untuk tahun ini, mengambil tema Magelang Tempo Doeloe, sehingga para rehabilitan menampilkan seni-seni tradisional seperti seni musik karawitan, dolanan anak, dan tari tradisional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com