Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rutan Raha Diserang Ratusan Polisi Selama 2 Hari

Kompas.com - 08/05/2014, 21:55 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Rumah tahanan (Rutan) Kelas IIA Raha, Sulawesi Tenggara diserang ratusan polisi setempat selama dua hari, mulai Selasa hingga Rabu.

Insiden itu dipicu adanya pemukulan terhadap terpidana KDRT yang juga oknum polisi berinisial Bripka KS.

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Raha, Masrul menuturkan, sudah dua hari terakhir ini, rutan Raha dikepung ratusan oknum Polres Muna.

“Sekitar ratusan oknum polisi mengepung dan melempari kantor Rutan Kelas II Raha. Mereka melempari kantor Rutan, memanjat dinding Rutan, meminta agar pelaku pemukulan oknum polisi Bripka KS dalam sel tahanan dikeluarkan,” terangnya, Kamis (8/5/2014).

Menurut Masrul, penyerangan ratusan oknum polisi berseragam ini dipicu karena oknum Bripka KS yang menjadi tahanan Rutan, dipukul narapidana Rahim (terpidana kasus pembunuhan) dan Andas (tahanan) dalam sel tahanan.

“Oknum Bripka KS menjadi tahanan Rutan. Senin (5/5) sekitar pukul 16.00, terpidana kasus KDRT oknum KS dimasukkan ke sel tahanan. KS diantar seorang pengawal rutan, setelah mengantar ke sel tahanan, pegawai kami kembali berjaga,” jelasnya.

Setiba dalam sel tahanan nomor 1 lanjut Masrul, Bripka KS dipukuli oleh tahanan lain. Belakangan, setelah pihaknya memeriksa dua tahanan tersebut, ternyata aksi pemukulan itu disebabkan oleh dendam mereka kepada Bripka KS, karena sebelumnya mereka juga pernah dipukuli korban.

“Para oknum polisi yang datang menyerang dan mengepung rutan minta kedua tahanan yang memukuli oknum KS dikeluarkan. Terdengar teriakan dari luar, mereka akan jadikan Cebongan jilid 2 di Rutan Raha,” tambah Masrul.

Merasa keselamatan para pegawai Rutan dan tahanan terancam, pihaknya lanjut Masrul meminta bantuan Kodim 1416 Muna.

"Kita minta bantuan Kodim Raha, ada belasan anggota Kodim saat itu berjaga-jaga di rutan Raha,” ungkapnya.

Keroyok pegawai rutan

Menurutnya, dalam kejadian itu, beberapa polisi mengeroyok dan memukul Marjanudin, seorang pegawai rutan Raha di halaman kantornya.

”Ada belasan oknum anggota polisi yang memukul dan mengeroyok anggota kami Marjanudin. Korban dikeroyok dan dipukuli beramai-ramai oleh belasan oknum polisi, hingga babak belur. Kami sedang melakukan visum di RSUD Raha kepada Marjanudin, yang diduga dipukul menggunakan gagang senjata oleh oknum polisi yang datang menyerang Rutan,” tambah Masrul.

Marjanudin, korban pemukulan belasan oknum polisi menderita luka di bagian kepala dan pelipis setelah dipukul dengan menggunakan gagang senpi. Saat itu, korban baru mau masuk ke halaman Rutan seusai melakukan olahraga.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Sunarto yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

“Mereka mendatangi rutan dengan maksud minta penjelasan pihak rutan tentang informasi adanya penganiayaan terhadap anggota yang ada di rutan oleh penghuni rutan,” jelasnya melalui pesan singkat, Kamis (8/5/2014) malam.

Ditanyai tentang tindakan pengepungan dan pemukulan terhadap seorang pegawai rutan Raha, Sunarto enggan memberi komentar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com