Kepala Dewan Pendidikan Kota Kediri Atrup mengatakan, pengusutan itu bertujuan untuk menguak siapa saja pihak yang terlibat maupun motif perbuatan itu.
Dia khawatir kasus ini hanya ulah pihak tertentu yang ingin merusak psikologi siswa. "Usut tuntas agar dapat diungkap siapa saja yang masih berbuat seperti ini," kata Atrup, Kamis (8/5/2014).
Masih terjadinya peristiwa itu dapat memperburuk citra pendidikan di Kota Kediri. Padahal selama ini, para pelaku bidang pendidikan sudah berupaya menekankan perilaku tak jujur.
Sebelumnya diberitakan, D, A, dan A pelajar di Kota Kediri diamankan polisi karena menggandakan kunci jawaban UN untuk soal Matematika.
Mereka ditangkap Selasa 5 Mei sebelum ujian berlangsung. Dari pemeriksaan ketiganya kemudian terungkap keterlibatan C, pelajar lainnya. C diduga menyuplai kunci jawaban. Kunci jawaban itu dibeli dengan harga Rp250 ribu.
Meski demikian, polisi tidak melakukan penahanan terhadap para pelajar itu, dan masih memberikan kesempatan untuk menyelesaikan UN. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap seorang karyawan fotokopi dan guru sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.