Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Klaten Sri Winoto, Rabu (30/4/2014).
“Kurang lebih 30 persen jalur evakuasi di wilayah Klaten, terutama Desa Deles, rusak dan penuh lubang,” katanya.
Menurut Sri, rencana perbaikan sudah dibuat dengan menggunakan dana Rehabilitasi Rekonstruksi, tetapi belum bisa terwujud. Kerusakan jalur evakuasi tersebut karena banyaknya truk pengangkut pasir yang kelebihan muatan.
Namun, Sri mengaku sudah membuat jalur alternatif lain demi memudahkan evakuasi warga apabila Merapi meletus. Jalur tersebut akan melalui jalan desa. “Lebih aman karena tidak bertemu dengan truk pasir, dan nanti akan ada petugas yang stand by untuk menunjukkan jalurnya,” kata dia.
Terdapat tiga titik pengungsian, yaitu jalur timur di Desa Demakijo, jalur tengah di Desa Menden, dan jalur barat di Desa Ndalem Lor. Semuanya berada di 20 kilometer dari puncak Merapi.
“Kondisi jalur yang rusak memang membahayakan dan kita buat jalur lain sembari menunggu perbaikan jalannya,” kata dia.
Sementara itu, kondisi terkini warga di lereng Merapi masih normal dan gunung berapi setinggi 2968 mdpl itu masih berstatus Waspada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.