Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jagoan Pileg Kalah, Pendukung Berulah

Kompas.com - 29/04/2014, 20:03 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis


JAYAPURA, KOMPAS.com - Massa partai politik ataupun pendukung calon anggota legislatif yang kalah dalam pemungutan suara lalu, mulai berulah di sejumlah daerah di Papua. Serangkaian aksi yang berlangsung di tengah proses pleno penghitungan suara tingkat KPU Kabupaten/ Kota, diduga sebagai upaya untuk membatalkan hasil pemungutan suara yang berlangsung 9 April lalu.

Aksi tersebut antara lain terjadi di Kabupaten Mimika. Sekelompok orang yang tidak dikenal menyerang kantor Panwaslu Mimika di Jalan Pendidikan, Timika, Selasa (29/4/2014) sore. Kejadian berlangsung sekitar pukul 15.00 WIT, ketika sekelompok orang menggunakan kendaraan roda dua berhenti di depan kantor Panwaslu dan melemparinya dengan batu dan kayu. Beberapa pelaku bahkan sempat masuk ke ruang kerja panwaslu dan melakukan pengrusakan.

Kabag Ops Polres Mimika, Kompol Arnolis Korowa yang datang bersama pasukan Brimob Detasemen B Timika ke lokasi kejadian satu jam kemudian hanya mendapati bangunan kantor yang dirusak.

Kepada wartawan di Timika, Korowa menyesalkan penyerangan tersebut, yang menurutnya diduga dilakukan oleh calon anggota legislatif yang gagal. “Kalau anda tidak senang dengan hasil perolehan suara pemilu, jangan melakukan pengrusakan. Bangunan ini kan benda mati. Beri kami waktu 3 hari untuk mengungkap dalang pelaku penyerangan,” ungkap Korowa.

Sebelumnya, Senin (28/4/2014) kemarin, sekelompok massa Partai Golkar Kabupaten Yahukimo yang dipimpin Lasarus Giban menggelar unjuk rasa mendesak dilakukannya pemungutan suara ulang. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Sulistyo Pudjo, massa yang merupakan pendukung Bupati Yahukimo, Ones Pahabol, menuding pelaksanaan pemungutan suara yang lalu tidak demokratis sehingga harus dilakukan pemungutan suara ulang.

Dijelaskan Pudjo, saat pengunjuk rasa berjalan kaki menuju Mapolres Yahukimo, tiba-tiba mereka dihadang oleh 100-an orang massa Partai Amanat Nasional yang bersenjata panah dan tombak. “Sempat terjadi bentrokan antara dua kelompok massa, namun massa Lasarus yang kalah jumlah kemudian melarikan diri,” ungkap Pudjo melalui telepon selulernya Selasa (29/4/2014) pagi.

Untuk menghindari gesekan antar suku karena massa pendukung berasal dari suku berbeda, personil Polres Yahukimo dibantu personil Brimob BKO Polda Papua mengintensifkan patroli dan pengamanan di Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com