Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Wapres di Semarang Berakhir Ricuh

Kompas.com - 24/04/2014, 12:24 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Aksi menolak kehadiran Wakil Presiden Boediono di Semarang, Kamis (24/4/2014), berlangsung ricuh.

Setidaknya 100 mahasiswa dari Institut Agama Islam Negeri Walisongo memblokade jalan raya yang ada di kampus. Kemacetan panjang di jalur Semarang-Boja tersebut tak terelakkan.

"Kami inginnya demo secara damai di Bundaran Kalibanteng, tapi tidak bisa karena pengawalan yang ketat. Akhirnya, kami aksi di sini," kata salah satu pendemo, Ahmad Faiz.

Para pendemo menolak kehadiran Wapres karena yang bersangkutan tersangkut skandal Century. "Kami tolak Wapres karena Boediono tersangkut pajak, Century. Selain itu, dia juga agen neoliberal," timpal Ketua PMII Rayon Syariah, Sofiul Burhan.

Aksi massa digelar mulai pukul 10.30 WIB. Massa mulai menggelar orasi dan teatrikal. Tak berselang lama, massa tersebut melakukan longmarch menuju Bundaran Jrakah. Namun, belum sampai di Jrakah, langkah mereka terhenti oleh aparat.

Petugas yang membawa peralatan lengkap mendesak massa agar mundur. Massa yang tinggal tak mau kalah. Polisi pun demikian. Hingga pada akhirnya terjadi adu mulut dan saling dorong.

Bentrokan kedua belah pihak tak terelakkan karena tak ada satu pihak yang mengalah. Petugas yang jumlahnya lebih banyak berhasil memukul mundur massa. Petugas juga menyemprotkan gas air mata dan air dari kendaraan watercanon.

Massa yang kalah jumlah melarikan diri ke dalam kampus. Hingga berita ini ditulis, massa masih menggelar demontrasi. Demo sempat terhenti sejenak dan dilanjutkan kembali dengan massa yang membawa batu.

Di Semarang, Wapres sedang meninjau persiapan Bandara Ahmad Yani Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com