Mereka pun diperiksa oleh aparat Polres Karanganyar, Senin (21/4/2014). Kasatreskrim Polres Karanganyar Ajun Komisaris Agus Sulistianto mengatakan, polisi mengetahui keterlibatan kedua kepala sekolah tersebut dari seorang guru honorer berinisial DW.
"Dari keterangan kedua kepala sekolah tersebut, muncul nama H yang saat ini masih kami lakukan penelusuran. H ini merupakan guru honorer yang juga bekerja di Boyolali," kata Agus, Selasa (22/4/2014).
YS dan MY memperoleh kunci jawaban dari H yang dikirim melalui e-mail. Polisi sedang mengupayakan membuka akun e-mail tersebut. Namun, ternyata e-mail tersebutsudah diblokir pelaku.
"Kami tengah berupaya untuk membuka akun e-mail itu. Kemungkinan, masih ada informasi lain yang bisa didapat dari akun itu," ujarnya.
Agus menduga, pembocoran kunci jawaban UN 2014 ini melibatkan sindikat yang lebih besar. Selain H, tidak tertutup kemungkinan ada pelaku lain di atasnya yang menyalurkan kunci jawaban tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.