Triyono, petugas pengamatan Gunung Merapi di Pos Ngepos, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, membenarkan bahwa ada pelepasan material yang cukup kencang dini hari tadi, dari puncak gunung teraktif di Indonesia itu.
"Sempat meningkat (aktivitas vulkanik Merapi), tapi sebentar sekitar 10 menit," ujar Triyono, saat dihubungi, Minggu pagi.
Triyono menyebutkan, kondisi puncak Merapi tidak terlihat jelas karena cuaca masih berkabut. Sehingga, pihaknya belum dapat memastikan ketinggian embusan material dari puncak Merapi.
"Akan tetapi, hingga saat ini, status aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tetap normal," tegasnya.
Ahmad Muslim, salah seorang warga Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung mengaku merasakan hujan pasir dan abu di sekitar tempat tempat tinggalnya. Warga juga sempat berhamburan keluar rumah untuk melihat kondisi sebenarnya.
"Saya lihat ada embusan asap tebal berwarna kecokelatan membumbung tinggi dari puncak Merapi. Setelah itu hujan pasir dan abu," ujar Muslim, yang rumahnya terletak di 12 kilometer dari puncak Merapi.
Namun, Muslim bersama warga lainnya kembali melakukan aktivitas seperti biasanya karena hujan abu berangsur reda. Menurutnya, kondisi demikian sudah biasa terjadi sehingga warga tidak panik. "Kami sudah biasa, tapi kami juga tetap waspada," katanya.
Hal yang sama dirasakan Irwanto Purwadi, warga Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan. Sekitar pukul 05.15 WIB, dia merasakan hujan abu meski masih tergolong tipis di sekitar rumahnya yang berjarak sekitar 11 kilometer dari puncak Merapi.
"Hujan abu tipis sekitar 10 menit tadi. Sekarang sudah reda. Warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa," kata Irwanto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.