Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPS ala Kerajaan China Sediakan Ojek Pemilih

Kompas.com - 09/04/2014, 17:13 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Sayembara menginap di hotel gratis yang diselenggarakan oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, sepertinya memacu semangat panitia TPS untuk mempercantik lokasi pemungutan suara.

Tempat Pemungutan Suara (TPS) O6 yang ada di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, contohnya, mempercantik diri dengan hiasan kerajaan China kolosal lengkap dengan lampion, ornamen-ornamen China serta kepala barongsai yang dipajang di depan TPS.

Tidak hanya itu saja, kemeriahan juga terlihat dari panitia KPPS yang didandani bak pejabat kerajaan China lengkap dengan topinya yang unik. Maklum saja, TPS tersebut berada di wilayah Pecinan.

Sementara itu, salah satu strategi untuk menarik perhatian pemilih, panitia juga menyediakan alat transportasi khusus untuk menjemput pemilih yang masih berada di rumah. Enam unit sepeda motor dan 6 unit becak disiagakan untuk menjemput pemilih. Kedua alat transportasi itu diberi nama "Opel" (Ojek Pemilih). "Ini gratis tidak dipungut biaya," kata Ketua RW 02 Cibadak, Cepi Setiawan saat ditemui di Cibadak, Rabu (9/4/2014).

Selain menyediakan ojek, di TPS itu, panitia juga menyediakan "Dapel" (Dapur Pemilih). Panitia dan warga bisa menikmati minuman seduh sendiri untuk sekadar menemani sambil menunggu giliran mencoblos.

"Di sini kan ada 4 TPS. TPS 07 temanya Kabayan, TPS 06 temanya Mandarin, TPS 05 temanya Tempo Dulu, dan TPS 04 temanya Sunda Buhun," ungkap Cepi.

Sementara anggaran yang digunakan untuk mempercantik TPS tersebut, Cepi mengaku berasal dari logistik Pemilu dan kas RW. "Dari logistik ada 3,2 juta untuk 4 TPS ini. Dari warga tinggal tambah Rp 800.000 lah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com