Ditemani anak bungsunya, Fernando, Gonzales mendatangi TPS pada pukul 12.00 WIB. Dia datang menjelang siang karena sebenarnya Gonzales terdaftar sebagai pemilih di Kota Bandung. Namun, dia sedang berada di Malang. Gonzales akhirnya bisa menggunakan hak pilihnya setelah ada dua orang di TPS menjadi saksi.
"Ini pengalaman pertama saya mencoblos di Indonesia," katanya.
Menurut Gonzales, sistem pemilihan di Indonesia berbeda jauh dengan pemilu yang digelar di negara asalnya, Uruguay. Di Uruguay hanya terdapat satu partai.
"Asyik di Indonesia. Saya senang. Banyak pilihan. Karena ada 12 partai," ungkapnya.
Di Uruguay, lanjutnya, calon yang dipilih cukup terbatas karena hanya ada satu partai.
"Di sini masyarakat banyak pilihan. Itu demokrasi banget," ungkapnya.
Gonzales menambahkan, dengan bisa memberikan hak pilihnya terhadap calon anggota dewan, dia berharap hasil pileg bisa memunculkan pemimpin yang bisa membawa Indonesia lebih baik dalam segala sektor, terutama sektor kesejahteraan rakyat.
"Harapan utama saya, jangan kaitkan sepak bola dengan persoalan politik. Sepak bola ya sepak bola. Politik ya politik. Jangan dikaitkan. Itu harapan saya ke depan," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.