Ratusan napi tampak berbaris rapi menunggu giliran mereka untuk menggunakan hak pilih sebagai warga negara. Meski mengantre cukup panjang, tidak ada kesemrawutan yang terjadi.
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, sekitar pukul 09.00 WIB, sejumlah terpidana kasus korupsi tampak menunggu giliran untuk mencoblos, seperti mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin, terpidana korupsi kasus pajak Gayus Halomoan P Tambunan, mantan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad, mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin, dan mantan Bupati Subang Eep Hidayat.
Gayus tampak nyentrik dengan mengenakan kaus berwarna merah dan kacamata hitam. Sebelum mencoblos, mereka tampak mengobrol satu sama lain di salah satu tempat kunjungan sambil menunggu antrean.
Kepala Lapas Sukamiskin Giri Purbadi mengatakan, dari 438 warga binaan, hanya 434 warga binaan yang terdaftar sebagai DPT.
"Empat orang warga negara asing. Satu dari Kamerun, dua orang Malaysia, dan satu orang Jepang," katanya di Lapas Sukamiskin Bandung, Rabu (9/4/2014).
Giri menambahkan, pencoblosan diikuti tak kurang dari 311 napi tipikor serta 123 napi umum. Di tempat yang sama, salah seorang napi tipikor, Her Her Rolihin, berharap pemilu tahun ini bisa menghasilkan perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. Menurut dia, pemimpin Indonesia ke depan diharapkan bisa mengambil kebijakan yang baik dari presiden-presiden sebelumnya.
"Kalau pada masa Soeharto ada yang bagus, kenapa tidak dipakai lagi sekarang. Zaman Bu Mega juga ada baiknya. Jadi kita memberikan kesempatan untuk pemerintah yang baru agar memperbaiki segala aspek," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.