Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Bocah Korban Perahu Terbakar Mengapung di antara Sampah

Kompas.com - 05/04/2014, 16:26 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

BITUNG, KOMPAS.com - Reijal Lahunduitang (6), siswa SD Negeri Pintukota yang hilang sejak Rabu lalu akhirnya ditemukan, Sabtu (5/4/2014) sekitar pukul 05.30 Wita, oleh nelayan di Perairan Selat Lembeh bagian utara.

Lokasi persisnya berada di depan Kelurahan Binuang, Kecamatan Lembeh Utara. Komandan Satuan Keamanan Laut (Satkamla), Mayor Laut Ferry Kurniawan mengatakan jasad Reijal kemudian diangkut oleh KRI Patola, yang kebetulan lewat di lokasi itu.

Sementara Komandan KRI Patola, Kapten Laut Mohamad Lukman menjelaskan, saat ditemukan posisi jasad terapung terlentang dengan kondisi sudah membengkak. "Walau sudah ditemukan, tapi kami belum langsung angkat, kami menunggu kepolisian dan keluarga. Mereka juga menolak otopsi karena menganggap ini murni kecelakaan," tutur Lukman.

Sonni Tandayu (62), warga Lingkungan III, Kelurahan Mawali, Kecamatan Lembeh Utara, yang ikut menemukan jasad itu, mengungkapkan, saat itu kapal penangkap ikan mereka baru pulang dari Kelurahan Batuputih, Kecamatan Ranowulu.

Ketika melintas di lokasi itu, terlihat banyak sampah yang menumpuk di laut. Terdorong rasa penasaran, Sonni yang masih paman Reijal lalu kapten kapal dan anak buah kapal lainnya melakukan pengecekan.

Benar dugaan Sonni, jasad Reijal ada di antara tumpukan sampah tersebut. “Ketika sudah yakin itu jasad korban, saya langsung menelepon anak saya, Selvy yang ada di Kelurahan Mawali untuk mengabarkan kejadian ini ke rumah korban. Selanjutnya saya pulang sembari meminta kapal ikan lainnya yang kebetulan lewat untuk bergantian menjaga jasad tersebut sebelum pihak yang berwajib datang,” kata dia.

Sonni dan rekan-rekannya mengaku takut untuk mengangkat jasad Reijal, karena belum ada pihak kepolisian.

Ayah Reijal, Makmur Lahunduitang (39) yang ditemui terpisah menceritakan, keluarga mereka sudah merelakan dan tidak ingin menahan jasad anak mereka. "Sudah bengkak dan wajahnya hampir tidak bisa dikenali lagi," tutur Makmur dengan air mata yang terurai.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Reijal terjun ke laut setelah perahu yang dia tumpangi bersama kedua orangtuanya terbakar di Selat Lembeh, Rabu lalu. Reijal terseret arus laut yang deras saat berusaha berenang. Sementara ayahnya tidak bisa menolongnya.

Berbagai pihak termasuk Badan SAR Nasional Manado ikut diturunkan melakukan pencarian terhadap Reijal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com