"Saat itu alat monitoring BPPTKG sempat merekam dua kali gempa tektonik," terang petugas monitoring Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Sunarto, Kamis (3/4/2014).
Sunarto mengungkapkan, meski DIY terguncang gempa 4,5 SR, tetapi peristiwa tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Merapi.
"Tidak berpengaruh, aktivitas Merapi masih normal," tegasnya.
Selasa (1/4/2014), peralatan sismograf Gunung Merapi mencatat terjadi 12 kali gempa guguran dan enam multifase. Sementara itu, sepanjang Rabu (3/4/2014) kemarin alat seismograf merekam 4 kali guguran, 1 multifase, dan 1 gempa low high frekuensi (LHF).
"Sampai saat ini aktivitas Merapi tidak ada peningkatan. Statusnya tetap aktif normal," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi berkekuatan 4,5 SR mengguncang Yogyakarta, Rabu (2/4/2014) sekira pukul 18.21 WIB. Pusat gempa berada di 9 km barat laut Gunung Kidul dengan kedalaman 10 km.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.