Kendati demikian, petugas masih melakukan identifikasi terhadap jenis senjata yang digunakan pelaku. Agus menambahkan, sedikitnya sepuluh orang saksi telah diperiksa terkait kasus tersebut. Lima di antaranya merupakan penumpang mobil yang terkena tembakan.
“Iya senjata laras panjang, tetapi bisa saja senjata api rakitan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo menyatakan, jika dari hasil olah TKP, diperkirakan senjata yang digunakan pelaku merupakan jenis AK 47. Hal tersebut diketahui dari selongsong peluru yang ditemukan petugas.
“Barang bukti yang ditemukan di TKP yaitu tiga selongsong amunisi jenis AK 47,” kata Gustav melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Selasa (1/4/2014).
Mobil milik Haswadana itu ditembak orang tak dikenal saat mengangkut 12 orang menuju ke Buket Tekuh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, Senin (31/3/2014). Rencananya, mobil tersebut akan mengantarkan salah seorang penumpangnya untuk berobat di sana. Namun, setiba di tikungan kuburan Tionghoa di Desa Buket Tekuh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, mobil tersebut ditembak oleh orang tak dikenal.
Tiga orang tewas dan satu orang kritis akibat peristiwa tersebut. Tiga orang yang tewas bernama Zuani (26), Hazirawati (19) dan Khairil Anwar (1). Adapun, korban kritis bernama Fakrurrazi bin Abdul (25) dan menjalani perawatan di RS Umum Fauziah Biereuen, Aceh.
Kapolri Jenderal Pol Sutarman usai rapat terbatas di kantor kepresidenan, Rabu, menyatakan, jika motif penembakan kali ini merupakan buntut dari persaingan antarpartai politik.
"Yang jelas masih persaingan antarparpol. Di Aceh ini saling menyerang antara kekuatan partai satu dengan partai lain, baik partai lokal maupun partai nasional," ujar Sutarman.