Dia mengatakan, akibat insiden berlatar konflik pilkada itu, sebagian besar logistik pemilu terbakar. Akibatnya, kata dia, KPU harus mengganti logistik surat suara untuk Pemilu Legislatif 9 April 2014 mendatang.
"Tapi untuk template alat bantu tuna netra tidak rusak. Karena saat kejadian, logistik itu belum tiba di KPU kabupaten," kata Husni.
Pascakejadian, KPU langsung meminta KPU Kabupaten Sumba Barat Daya untuk menginventarisir logistik pemilu yang rusak karena terbakar. Hal ini ditempuh untuk memastikan logistik yang rusak dan yang masih bisa dipakai.
Pada Jumat sore pekan lalu, kantor KPU Sumba Barat Daya dibakar massa. Logistik pemilu, termasuk surat suara DPR, DPD, dan DPRD Propinsi, kabupaten atau kota yang sudah dilipat dan dikemas ikut terbakar. Api tidak cepat menjalar karena logistik dalam kondisi tertumpuk. Meski demikian, aparat keamanan mau pun warga tak berani masuk menyelamatkan barang-barang, termasuk logistik, karena massa menaruh beberapa bom molotov di dalam ruangan.