Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kerusuhan di Aceh Tengah

Kompas.com - 20/03/2014, 16:04 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis


BANDA ACEH, KOMPAS.com — Gubernur Aceh Zaini Abdullah menginstruksikan agar setiap partai politik di Aceh bisa melaksanakan kampanye dan rapat umum terbuka secara santun, tertib, dan damai.

Hal ini disebutkan Gubernur Zaini menyikapi kerusuhan pasca-kampanye partai politik lokal, Partai Aceh, dengan ormas Pembela Tanah Air (Peta).

Gubernur Zaini menjelaskan, peristiwa kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah itu sudah mengganggu ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Untuk itu, harus dicegah agar tidak terulang baik di tempat yang sama maupun di lokasi lain.

“Jajaran Pemerintah Aceh sudah menggelar rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Aceh (Forkopimda) terkait situasi ketenteraman, keamanan, dan ketertiban terkini di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, dan dengan tegas meminta kepada partai politik agar dapat melaksanakan kampanye secara santun dan damai,” tegas Gubernur seusai rapat, Kamis (20/3/2014).

Pasca-kerusuhan yang terjadi di Bener Meriah dan Aceh Tengah, kedua belah pihak diminta untuk dapat menahan diri dari segala tindakan anarkistis yang dapat meresahkan masyarakat. Gubernur juga mengimbau kepada masyarakat di dua kabupaten tersebut agar tidak mudah terpancing dan dapat memperkeruh suasana.

"Jadi saya meminta kedua belah pihak dapat menahan diri sehingga pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada April mendatang dapat berjalan dengan aman dan damai,” imbau Gubernur.

Sebelumnya, kerusuhan berawal dari keterlibatan anggota Peta dan Partai Aceh. Kerusuhan ini bermula saat kampanye yang dilakukan oleh Partai Aceh yang digelar di Lapangan Shalat Hari Raya, Kampung Asir-asir Atas, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Selasa, (18/3/2014).

Seorang kader Partai Aceh yang melakukan orasi dianggap melakukan propaganda karena isinya mengangkat isu pemekaran Aceh Leuser Antara (ALA). Gara-gara celotehan tersebut, sejumlah pendukung ALA marah serta membuat Aceh Tengah dan sekitarnya memanas sampai berujung keributan.

Peristiwa itu menimbulkan keresahan dan ketakutan terhadap masyarakat Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Kericuhan berbuntut panjang dengan adanya penyerangan kantor Partai Aceh dibarengi perusakan dan pembakaran oleh massa Peta di Kota Takengon, yang kemudian berbuntut munculnya aksi balasan oleh massa Partai Aceh.

Sementara itu, Kapolda Aceh Birgjen (Pol) Husein Hamidi menegaskan, pihaknya tengah melakukan berbagai upaya untuk meredakan suasana.

“Yang kini tengah dilakukan adalah meredakan suasana dan menciptakan kembali suasana yang kondusif. Setelah itu baru kita lakukan pengusutan atas kerusuhan tersebut,” jelas Kapolda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com